Advertorial

Tanpa Listrik, Air Bersih, dan Sabun, Rumah Sakit Terburuk di Dunia Ini Terancam Kolaps Jika Harus Tangani Banyak Pasien Covid-19

Ade S

Editor

Intisari-Online.com -Sulit membayangkan sebuah rumah sakit tanpa listrik, air bersih, dan sabun harus menangani pasien covid-19.

Namun, faktanya fasiltas kesehatan yang dijuluki rumah sakit terburuk di dunia ini kini mulai menghadapi merebaknya wabah virus corona.

Para profesional medis yang merawat pasien coronavirus pun sudah mengatakan sebagian besar rumah sakit kekurangan beragam kebutuhan dasaruntuk menangani pasien.

Peringatan mereka datang di tengah kekhawatiran bahwa negara itu akan segera menghadapi bencana kemanusiaan baru karena sistem kesehatannya hampir hancur dan tidak siap mengatasi lonjakan kasus covid-19.

Baca Juga: 'Bersembunyi di Balik Tirai yang Dikuasainya Sendiri', Inilah Sosok Istri Presiden Venezuela yang Kini Sedang Diburu Pengadilan AS

Venezuela, negara pemilik cadangan minyak mentah terbesar di dunia, memang sedang mengalami krisis dari berbagai segi.

Namun, di tengah krisis tersebut, kini covid-19 ikut memperparah dengan telah menyebabkan 1370 orang terinfeksi dan 14 orang di antaranya meninggal.

Jumlah ini mungkin masih terlihat sedikit, namun dengan label sebagai 'rumah sakit terburuk di dunia', jumlah tersebut sudah menjadi ancaman besar.

Lalu, memang seberapa buruk rumah sakit di Venezuela hingga bisa dipastikan tak sanggup tangani kasus covid-19 jika terjadi lonjakan jumlah pasien?

Baca Juga: Kekayaan Alam Tak Menjamin Negara Ini Bertahan Makmur, Justru Terpuruk Bangkrut Usai 'Hamburkan' Uang pada Rakyat, Mata Uangnya pun Seakan Tak Ada Harganya

Mati listik, tanpa alat medis, kehabisan air, hingga kekurangan obat-obatan dan antibiotik, merupakan potret memilukan dari kondisi sehari-hari rumah sakit di Venezuela.

Gambaran buruk rumah sakit itu terlihat jelas dari foto-foto Meridith Kohut untuk The New York Times.

Kunjungan sang fotografer pada pagi hari ke Rumah Sakit Luis Razetti di Barcelona, Venezuela pun disambut dengan kematian tiga bayi yang baru lahir.

Pemadaman listrik di kota turut mematikan respirator di ruang bersalin. Dokter terpaksa menggunakan tangan kosong untuk menolong bayi agar tetap hidup dengan memompa udara ke dalam paru-paru selama berjam-jam. Malam harinya, empat bayi baru lahir kembali meninggal dunia.

Bayi prematur sulit tertolong, karena tidak ada peralatan memadai. Hanya ada inkubator yang telah rusak dan pecah di dalam ruangan rumah sakit.

Ahli bedah di Caracas, Venezuela, Dr. Osleidy Camejo mengatakan, kematian bayi sudah menjadi pemandangan mereka sehari-hari di rumah sakit.

Kematian bayi di bawah usia satu bulan meningkat lebih dari seratus kali lipat di rumah sakit umum pemerintah. Angka kematian ibu juga meningkat lima kali lipat.

Di ruang operasi, pasien harus menunggu berjam-jam di atas tempat tidur berlumuran darah. Banyak tempat tidur dan fasilitas pembedahan yang tidak dibersihkan karena rumah sakit kehabisan air dan sabun.

Baca Juga: Krisis Finansial Venezuela Semakin Ngeri, Bank Sentral Inggris Tolak Cairkan Emas Negara Tersebut Sedangkan Amerika Beri Sanksi Negara yang Membantu Venezuela

Ahli bedah terpaksa membersihkan dengan tangan mereka sendiri menggunakan botol air soda.

Dokter tidak menggunakan sarung tangan, ruangan yang steril, hingga peralatan memadai untuk mengoperasi pasien. Rumah sakit juga tidak memiliki X-ray dan mesin dialisis ginjal yang berfungsi.

"Beberapa orang datang ke sini sehat dan pulang meninggal dunia," kata Dr Leandro Pérez dari unit ruang gawat darurat Rumah Sakit Razetti Luis.

Ironisnya, perawatan sejumlah pasien, seperti kanker, terhenti karena persediaan obat habis.

Sebagian besar obat yang diperlukan untuk menyelamatkan nyawa hanya tersedia di pasar gelap.

"Ada orang yang meninggal karena kurangnya obat-obatan, anak-anak sekarat karena kekurangan gizi, dan lainnya meninggal karena tidak ada tenaga medis," kata Dr Yamila Battaglini, seorang ahli bedah di rumah sakit.

Lorong-lorong rumah sakit juga dijadikan tempat perawatan sementara, karena tidak cukup tempat tidur.

Bahkan, kertas untuk menuliskan resep atau data pasien pun habis. Ada yang menyebut, kondisi rumah sakit seperti di medan perang. Kotor dan berantakan.

Baca Juga: (Foto) Pantas Nekat 'Terobos' Militer Amerika Demi Kirim Minyak dari Iran, Krisis BBM di Negara Kaya Minyak Ini Sangat Parah, Lihat Saja Antreannya

Perekonomian di Venezuela memang tengah terjun bebas setelah harga minyak turun drastis pada Januari. April lalu, direktur rumah sakit, Aquiles Martínez pun ditangkap karena diduga telah mencuri peralatan medis dan obat-obatan.

Menanggapi potret mengerikan dari kondisi rumah sakit, Presiden Venezuela Nicholas Maduro mengatakan, layanan kesehatan negara mereka sebenarnya sudah lebih baik.

Meski rumah sakit di Venezuela disebut sebagai rumah sakit terburuk di dunia, ia mengatakan, tidak ada sistem kesehatan di dunia ini yang lebih baik, selain Kuba.

Ia juga menolak upaya mencari dukungan internasional untuk memperbaiki sistem kesehatan di negaranya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Memilukan, Inikah Rumah Sakit Terburuk di Dunia?".

Artikel Terkait