Find Us On Social Media :

Setelah #Blacklivesmatter, di Indonesia Bergema #Papuanlivesmatter, Nama Obby Kogoya Pun Bermunculan, 'Jangan Sebut Kami Monyet!'

By Maymunah Nasution, Jumat, 5 Juni 2020 | 15:25 WIB

George Floyd dan polisi yang menindihnya dengan lutut.

"Apa yang terjadi di AS tidak perlu dibawa ke Indonesia. Apa yang terjadi di AS tidak sama dengan apa yang terjadi di Indonesia. Saya yakin masyarakat Indonesia juga paham hal itu," kata Rumadi.

"Masyarakat perlu waspada jika ada pihak-pihak yang mau memanaskan situasi politik Indonesia dengan memanfaatkan kasus George Floyd."

Ia menyebutkan Pemerintah berupaya sangat serius untuk melakukan pembangunan di Papua, untuk pemerataan dan keadilan bagi rakyat Papua.

Meski begitu, Rumadi mengatakan, semua pihak termasuk pemerintah Indonesia harus belajar dari kasus George Floyd.

Baca Juga: Ada 600.000 Warganya Terjangkit Covid-19, Presiden Ini Malah Sebut Virus Corona Hanyalah Bualan Media, 'Mereka Ingin Menjatuhnya Saya!'

"Persoalan rasialisme itu hal yang sangat serius. AS yang sudah ratusan tahun merdeka saja masih menyimpan bara rasialisme yang sangat dalam," ujarnya.

Sementara itu, tagar yang sama #Papualivesmatter juga dicuitkan pihak TNI yang menunjukkan sejumlah kegiatan mereka di Papua. Tagar itu diikuti pula tagar #WelovePapua.

Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Cahyo Pamungkas, mengatakan isu George Floyd memang dimanfaatkan sejumlah kelompok termasuk yang pro-kemerdekaan Papua.

Namun hal itu terjadi karena memang masih ada kasus rasialisme dan diskriminasi di papua.

Baca Juga: Baru Sebulan Ditangkap, Ferdian Paleka yang Bikin Geger dengan Video Prank Sampahnya Sudah Dibebaskan, Ini Alasan Polisi Hentikan Kasusnya