Para Siswa Mulai Bersekolah Kembali Hari Ini, Tapi Orangtua Malah Dapat Surat yang Sebut Ada Orang yang Terinfeksi Covid-19 di Sekolah Dasar

Mentari DP

Penulis

Intisari-Online.com - Inggris menjadi salah satu negara yang mengizinkan sekolah dibuka kembali walau pandemi virus corona (Covid-19) masih menyebar di seluruh dunia.

Dilansir dari mirror.co.uk pada Senin (1/6/2020), kebijakan sekolah dibuka kembali ini mulai dilakukan pada hari Senin ini.

Terlihat beberapa sekolah dasar mulai mempersiapkan diri.

Di mana pihak sekolah menyambut baik penerimaan siswa kelas 1 hingga 6 setelahsekolahditutup selama 2 bulan lamanya.

Baca Juga: Untuk Tangani Virus Corona, Amerika Kirim 2 Juta Hydroxychloroquine ke Brasil, Padahal WHO Sudah Melarang Penggunaan Obat Ini

Walau begitu, sesuai arahan Perdana MenteriBoris Johnson, sekolah harus mempersiapkan dengan baik.

Sepertilangkah-langkah jarak sosial.

Matt Alcock, kepala sekolah Caldecote Community Primary School, di Braunstone, Leicester, dan stafnya telah menyiapkan 23 ruang kelas dengan jarah yang cukup jauh antara 1 murid dengan murid lainnya.

Disebutkan awalnya hanya sekitar 20 anak yang akan masuk setiap hari.

Tapi jumlah itu meningkat menjadi sekitar 70 anak per hari.

Baca Juga: Miliki Minyak dan Gas yang Tersembunyi di Bawah Gurun yang Luas, Negara Ini Mungkin Akan Jadi Suriah Kedua yang Hancur Berkeping-keping, Ini Alasannya

Walau begitu, hanya akan ada 9 anak dalam setiap ruang kelas. Dan tidak ada interaksi antara satu anak dan anak lainnya.

“Setiap murid akan memiliki satu set meja dan kursi," kata Alcock.

"Segala barang mereka akan diletakkan di belakang kursi mereka."

“Jika mereka membawa makan siang, maka mereka boleh menyimpannya di bawah meja sampai mereka memakannya di meja mereka."

“Ruang kelas juga memiliki fasilitas cuci tangan dan wastafel."

“Kesehatan dan keselamatan para siswa adalah yang terpenting," jelas Alcock.

Selain murid, para guru dan staf sekolah juga melakukan hal serupa.

“Saran saya kepada staf adalah selalu menjaga jarak sosial."

"Walau begitu, jangan lupa untuk memerhatikan setiap murid di dalam kelas."

Walau setiap sekolah dan guru telah mempersiapkan dengan baik, sebagian besar orangtua masih khawatir.

Apalagi nyatanya Inggris masih masuk 5 besar negara dengan kasus virus corona terbanyak di dunia.

Dan setiap harinya masih ada orang yang dinyatakan positif virus corona. Bahkan dinyatakan tewas.

Contoh, sehari sebelum sekolah dibuka pada hari ini, ada kasus positif virus coronadi Sekolah Dasar Woolaston di Lydney.

Mereka tahu sebab seluruh orangtua sudah mendapatkan suratyang menjelaskan bahwa seorang individu dinyatakan positif Covid-19.

Baca Juga: China Selalu Tolak Tudingan, Tapi Para Ilmuwan Punya Bukti Kuat Bahwa Virus Corona Memang Dibuat di Laboratorium, 'Ini Buktinya Sehingga Dia Sangat Menular'

Orang itu diyakini terjangkit virus mematikan di sebuah klub liburan yang diadakan di sekolah, lapor GloucestershireLive.

Pelaksana tugas kepala sekolah Emma Gomersall mengatakan sekolah menjalani pembersihan mendalam pada hari Rabu dan Kamis setelah penemuan itu.

Mereka yang melakukan kontak dengan individu yang memiliki Covid-19 telah diidentifikasi, dihubungi, danmenjalani tes.

Tapi belum tahu apakah mereka perlu dikeluarkan dari sekolah.

Dalam surat itu, kepala sekolah mengatakan: "Saya dapat mengkonfirmasi bahwa seseorang yang menghadiri klub liburan di sekolah telah dinyatakan positif Covid-19."

"Dan saat ini dia tengah mendapatkan perawatan yang diperlukan dari layanan kesehatan."

Tentu saja berita ini langsung membuat khawatir para orangtua karena anak-anaknya bersiapuntuk kembali ke sekolah pada hari ini.

TapiKepala sekolah menyakinkan bahwa dia akan terus berupaya danbertanggung jawab.

"Saya akan terus bertanggung jawab dengan komentar dan tindakan Anda."

"Agar nantinya tidak menimbulkan kecemasan yang tidak perlu bagi murid, staf, dan area yang lebih luas," tutup kepala sekolah.

Bagaimana menurut Anda?

Apakah Anda mengizinkan anak Anda kembali ke sekolah?

Baca Juga: Kisah Anak-anak Pengungsi Suriah yang Dipaksa Menikah di Lebanon, 'Aku 13 Tahun Tapi Suamiku 28 Tahun'

Artikel Terkait