Find Us On Social Media :

Untuk Tangani Virus Corona, Amerika Kirim 2 Juta Hydroxychloroquine ke Brasil, Padahal WHO Sudah Melarang Penggunaan Obat Ini

By Mentari DP, Senin, 1 Juni 2020 | 16:20 WIB

Ilustrasi hydroxychloroquine.

Intisari-Online.com - Saat ini, Amerika Serikat masih menjadi negara dengan kasus virus corona (Covid-19) terbanyak di dunia.

Tercatat ada 1,8 juta kasus positif virus corona di Amerika Serikat.

Tidak hanya itu, Amerika Serikat juga menjadi negara dengan kasus kematian terbanyak akibat virus corona.

Sekitar 106.195 kasus kematian.

Baca Juga: China Selalu Tolak Tudingan, Tapi Para Ilmuwan Punya Bukti Kuat Bahwa Virus Corona Memang Dibuat di Laboratorium, 'Ini Buktinya Sehingga Dia Sangat Menular'

Namun menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Brasil mungkin saja menjadi episentrum baru virus corona.

Sebab, kini Brasil berada di urutan kedua sebagai negara dengan kasus virus corona terbanyak di dunia.

Tercatat ada 514.992 kasus positif virus corona di Brasil. Bahkan dalam 1 hari ada 25.000 lebih kasus baru.

Melonjaknya kasus virus corona di Brasil membuat Amerika Serikat membantu mereka.

Baca Juga: Miliki Minyak dan Gas yang Tersembunyi di Bawah Gurun yang Luas, Negara Ini Mungkin Akan Jadi Suriah Kedua yang Hancur Berkeping-keping, Ini Alasannya

Dilansir dari reuters.com pada Senin (1/6/2020), Amerika Serikat telah mengirim 2 juta dosis hydroxychloroquine (HCQ) untuk digunakan melawan virus corona ke Brasil.

Hal ini dikatakan oleh kedua pemerintah pada hari Minggu kemarin.

Baik Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Brasil Jair Bolsonaro, sama-sama memuji langkha ini.

Hanya saja, hingga saat ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum mengumumkan apakah benar hydroxychloroquine bisa digunakan obat tersebut untuk mengobati pasien virus corona.

Perlu Anda tahu bahwa hydroxychloroquine merupakan obat yang digunakan untuk mencegah dan menangani penyakit malaria. 

Beberapa waktu lalu, Presiden Trump pernah mengumumkan bahwa obat ini bisa membantu merawat pasien virus corona.

Hanya saja, WHO dan para ahli di dunia tidak mengatakan hal ini. Sebab, mereka masih meneliti obat tersebut.

Dr Mike Ryan, Kepala Program Kedaruratan WHO, menyatakan, lembaganya mengambil keputusan untuk menunda uji coba hydroxychloroquine dengan "penuh kehati-hatian".

Oleh karenanya, WHO menghentikan sementara pengujian obat malaria hydroxychloroquine pada pasien Covid-19 karena masalah keamanan.

Bahkan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS telah memberi peringatan terkait penggunaan obat ini untuk pasien virus corona.

Baca Juga: Kisah Anak-anak Pengungsi Suriah yang Dipaksa Menikah di Lebanon, 'Aku 13 Tahun Tapi Suamiku 28 Tahun'

 

Hanya saja sepertinya Presiden Trump tetap menggunakan obat ini.

Di lain pihak, Presiden Bolsonaro memang dikenal telah menjalin hubungan pribadi dengan Presiden Trump.

Dengan percaya diri, Presiden Bolsonaro mengatakan ia menyimpan sekotak obat itu seandainya ibunya yang berusia 93 tahun membutuhkannya.

"Orang-orang Amerika dan Brasil berdiri dalam tim yang sama untuk melawan dalam melawan virus corona," kata Presiden Bolsonaro dalam sebuah pernyataan.

"Kami mengumumkan bahwa Pemerintah Amerika Serikat telah mengirimkan dua juta dosis hydroxychloroquine (HCQ) kepada orang-orang Brasil."

“Hydroxychloroquine akan digunakan untuk membantu perawat, dokter, dan profesional kesehatan Brasil untuk profilaksis atau pengobatan pada tahap awal Covid-19."

"Bahkan obat ini juga akan digunakan sebagai terapi untuk mengobati orang Brasil yang terinfeksi, ”katanya.

Tak hanya hydroxychloroquine , Amerika Serikat juga berencana mengirimkan 1.000 ventilator ke Brasil.

Baca Juga: Akibat 'Kekurangan Wanita', Wanita-wanita di Negara Ini Dipaksa untuk Menikahi Banyak Pria, Jika Menolak Mereka Akan Diusir Bahkan Dibakar