Find Us On Social Media :

Akhir Tragis saat Seorang Remaja 13 Tahun Jatuh Cinta kepada Pria 35 Tahun, Hal Kejam Ini Dilakukan oleh Sang Ayah sebagai 'Hukuman'

By Khaerunisa, Kamis, 28 Mei 2020 | 08:08 WIB

Remaja 13 tahun dibunuh ayahnya sendiri

Intisari-Online.com - Setiap orang bisa jatuh cinta kepada siapa saja, tak kenal status, suku, agama, juga usia.

Namun, gara-gara jatuh cinta kepada pria 35 tahun, seorang gadis remaja di Iran dibunuh secara brutal.

Lebih memilukan karena yang membunuh gadis remaja itu adalah ayahnya sendiri.

Remaja berusia 13 tahun ini bahkan dibunuh ketika dia tengah tidur.

Baca Juga: Berparas Cantik dan Menawan Gadis Ini Nekat Nikahi Seorang Pria Tua dan Buruk Rupa Hingga Dicibir Banyak Orang, Setahun Kemudian Rumah Tangganya Berakhir Tragis

Romina Ashrafi dipenggal menggunakan senjata tajam di rumah keluarganya di Hovigh, Talesh County, sebagai bentuk "hukuman", ulas media lokal.

Dalam laporan Iran International TV, Romina Ashrafi sudah merencanakan untuk melarikan diri bersama dengan pria 35 tahun itu.

Si remaja awalnya sudah kabur bersama lelaki yang lebih tua 22 tahun darinya, setelah sang ayah marah mendengar rencana pernikahan mereka.

Dua keluarga mereka kemudian menghubungi pihak berwajib, membuat penegak hukum menggelar pencarian di mana mereka ditemukan, dan Romina dibawa pulang.

Baca Juga: Ini Cara Mudah Dapatkan Kembali Energi, Jangan Biarkan Rasa Lelah Mengganggu Anda!

Media setempat memberitakan, Romina sebenarnya sempat mengungkapkan dia takut pulang ke rumah karena khawatir hidupnya dalam bahaya.

Namun, otoritas tetap menyerahkannya kepada keluarganya sesuai aturan yang berlaku.

Di saat tidur, dia dibunuh secara brutal oleh ayahnya.

Setelah melakukan perbuatannya, sang ayah dilaporkan menyerahkan dirinya dan ke polisi, sambil membawa senjata yang berlumuran darah.

Baca Juga: Divonis Hukuman Penjara 492 Tahun Karena Kekejamannya dalam Membunuh Orang-orang, Pembunuh Terkenal 'The Wolf' Justru Meninggal Karena Covid-19

Dilansir Daily Mail Rabu (27/5/2020), gubernur distrik, Kazem Razmi, menyatakan sang ayah ditahan dengan investigasi segera digelar.

Wakil Presiden Bidang Pemberdayaan Perempuan, Masoumeh Ebtekar, juga mengumumkan "perintah khusus" untuk menyelidiki pembunuhan itu.

Al Arabiya melaporkan, ayah Romina Ashrafi bisa lolos dari hukuman mati karena dia merupakan "penjaga" remaja 13 tahun itu.

Baca Juga: Setiap Hari Terjadi Penambahan Ratusan Kasus Positif Virus Corona, Rupanya Uji Sampel Covid-19 di Indonesia Masih Jauh dari Syarat WHO

Sesuai dengan hukum yang berlaku, ayah yang tak disebutkan identitasnya itu akan dibebaskan dari qisas, atau pembalasan dalam bentuk sesuatu.

Hukum syariah menyatakan hanya "pemilik darah", dalam hal ini adalah anggota keluarga, yang bisa menuntut eksekusi atas pembunuhan kerabat mereka.

Karena itu, pelaku "pembunuhan terhormat" dilaporkan tidak akan mendapat hukuman berat karena keluarga tidak akan menuntut kerabat mereka.

Fariba Sahraei, editor senior di Iran International TV menyatakan, setiap tahun, perempuan di Iran dibunuh oleh kerabat pria dengan alasan mempertahankan kehormatan mereka.

Baca Juga: Ini 7 Provinsi dengan Kasus Covid-19 Tertinggi di Indonesia, Sebagian Besar di Pulau Jawa

"Namun motif pembunuhan Romina jelas sangat mengejutkan tidak hanya publik di negara ini, melainkan juga seluruh dunia," jelasnya.

Berapa banyak pembunuhan terhormat di negara rival Arab Saudi itu tak diketahui.

Namun, seorang polisi Teheran pernah menyebut angkanya 20 persen dari total kasus pembunuhan.

Baca Juga: Sempat Catatkan Lebih dari 1.000 Kasus Baru dalam 3 Hari, Ini Penyebab Kasus Harian Covid-19 di Jawa Timur Melonjak

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Jatuh Cinta dengan Pria 35 Tahun, Remaja Ini Dibunuh Ayahnya Secara Brutal