Find Us On Social Media :

Meski Terlambat 80 Tahun, Sebuah Surat dari Pria Ini Akhirnya Sampai pada Keluarganya

By Tatik Ariyani, Senin, 25 Mei 2020 | 14:22 WIB

Harry Cole

Intisari-Online.com - Sebuah surat dari seorang tentara Inggris kini telah sampai kepada keluarganya, meski terlambat 80 tahun.

Sementara, tentara itu telah terbunuh dalam retret ke Dunkirk.

Tentara Harry Cole saat itu berusia 30 tahun.

Dia menulis kepada ibunya Rosa pada 26 Mei 1940.

Baca Juga: Dari Dilarang Menari Sampai Memakai Jeans Biru, Ini Beberapa Larangan Aneh di Negara Asia yang Bikin Terbengong-bengong, Salah Satunya Adalah Tetangga Indonesia

Harry memperkirakan pasukan Jerman akan segera "dalam pelarian" dan "kembali ke Jerman dengan cepat".

Melansir Daily Mirror, Minggu (24/5/2020), dalam suratnya, Harry menambahkan, "Tolong jangan khawatir tentang saya, saya akan melewatinya."

Harry bertugas bersama Batalion 1 Resimen Suffolk.

Dia ditembak oleh penembak jitu tiga hari kemudian.

Baca Juga: Coba Tambahkan Dua Sendok Minyak Kelapa Saat Masak Nasi, Dan Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Anda, Mau?

Suratnya hilang ketika pasukan Inggris dievakuasi dari Dunkirk dalam menghadapi kemajuan cepat Jerman.

Tapi sekarang akhirnya dikirim ke rumah keluarga lamanya di Hasketon, Suffolk.

Sebelum dikirim ke keluarganya, surat itu disimpan di loteng oleh seorang perwira Jerman yang menemukan surat itu, bersama dengan yang lain.

Baca Juga: Begini Aturan New Normal Setelah PSBB: Jarak Antar-karyawan di Kantor Minimal 1 Meter

Dia pun menyimpannya di lotengnya sampai tahun 1968.

Surat-surat itu kemudian dikirim ke dewan county Suffolk dan diarsipkan sampai surat ini akhirnya bisa dikirimkan ke keluarganya.

Petugas kearsipan, Heidi Hughes, memperhatikan surat Pte Cole ditujukan ke sebuah rumah di desa asalnya.

Heidi tahu salah satu warga yang tinggal di daerah tersebut Clemmie Cole (87).

Clemmie pun mengonfirmasi bahwa Harry adalah saudaranya.

Clemmie berkata, “Sungguh mengejutkan menerima surat Harry. Saya tergerak untuk membaca kata-katanya.

“Ibuku bilang dia tiba-tiba melihat wajahnya di jendela kamarnya. Dia selalu mengira itu adalah rohnya yang mengunjungi rumah itu pada hari dia terbunuh.”

Baca Juga: Junko Furuta: Tragedi Junko Furuta, Gadis Cantik yang Diculik Selama 44 Hari, Disiksa dan Dirudapaksa Setiap Hari hingga Dibunuh dengan Kejam