Penulis
Intisari-Online.com -Venezuela, negara dengan cadangan minyak terbesar di dunia, kini tengah mati-matian mengimpor minyak dari Iran.
Kebijakan ini dianggap aneh oleh sebagian besar masyarakat, apalagi mengingat ada potensi terjadinya serangan dari militer Amerika Serikat.
Ya, AS menyatakanakan mempertimbangkan langkah-langkah untuk menghentikan Iran.
Mereka tidak mau Iran mengirimkan minyak ke rezim Nicolas Maduroyang didukung olehTurki da Rusia.
Bahkan, saat tahu bahwa kapal tersebut akan melalui Karibia, AS langsung mengirim militernya ke sana.
Venezuela sendiri tidak ingin membiarkan kapal yang mengirim minyak untuk negaranya tersebut diserang begitu saja oleh AS.
Untuk itu mereka menyiapkan militernya untuk mengawal kelima kapal tangker tersebut, termasuk menyiapkansistem BUK-M2E buatan Rusia.
Lalu, apa sebenarnya alasan negara pemilik cadangan minyak terbesar di dunia tersebut mati-matian mengimpor minyakyang ddiprediksi bernilai US$ 45,5 juta atau sekitar Rp 682,5 miliar dari Iran?
Fakta bahwa Venezuela kini mengimpor minyak adalah sesuatu yang cukup mencengangkan.
Pasalnya, Venezuela memiliki cadangan minyak hingga 298 juta barrel, menurut data Energy Information Administration.
Cadangan minyak tersebut melebihi cadangan minyak Arab Saudi, Rusia, dan Iran, serta berkali-kali lipat dibanding cadangan minyak yang dimiliki AS.
Akan tetapi, minyak yang ditambang di Venezuela amat pekat dan sulit dimurnikan, akhirnya sulit pula untuk diekspor ke negara lain.
"Harusnya, Venezuela terlebih dahulu mencampur minyak yang pekat dengan minyak yang lebih ringan untuk menyeimbangkan kualitas," kata Nilofar Saidi, analis pasar minyak di ClipperData.
Menurut Saidi, Venezuela sudah mengimpor beragam jenis minyak mentah yang lebih ringan, seperti dari Rusia, Angola, dan Nigeria.
Dia mengatakan, lebih murah mendatangkan kapal tanker yang mengangkut minyak mentah ringan dari AS ketimbang dari Afrika Barat atau Afrika Utara.
Venezuela tetap mengimpor minyak dari AS, meski hubungan kedua negara menegang yang akhirnya mengganggu kerja sama ekonomi satu sama lain.
Menurut data Dana Moneter Internasional (IMF), ekspor Venezuela ke AS menurun tajam dari 48 juta dollar AS pada tahun 2008 menjadi hanya 26 juta dollar AS pada tahun 2014.
Layaknya negara-negara penghasil minyak di dunia, Venezuela pun tertampar harga minyak yang jatuh. Alasannya, ekonomi Venezuela amat bergantung pada ekspor minyak.
Karena harga minyak yang terus melorot, Venezuela pun terjerembab ke jurang resesi dan kini menjadi salah satu negara dengan ekonomi terburuk di dunia.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Negara Kaya Minyak Venezuela Kini Malah Impor".