Penulis
Intisari-online.com - Pandemi virus corona covid-19 benar-benar melanda seluruh dunia.
Negara-negara besar bertumbangan dengan jumlah positif terinfeksi dan meninggal sangat banyak, seperti Amerika, Italia, Inggris, Spanyol.
Namun ternyata beberapa negara di Asia terlihat berhasil menahan infeksi dan penyebaran virus Corona, yaitu Taiwan, Hong Kong, dan Vietnam.
Di negera tersebut, jumlah kasus positif baru makin mengecil, bahkan mulai menghilang.
Tentu hanya sedikit negara yang bisa mencapai hal seperti ini, meski bisa saja muncul lagi sebagai gelombang kedua, seperti di China dan Korea Selatan.
Lalu apa sebenarnya yang mereka lakukan, sehingga bisa menekan penyebaran virus dengan baik, sementara banyak negara besar lainnya tak bisa?
Seperti disampaikan banyak ahli, ternyata otoritas negara-negara itulah yang bisa cepat memutuskan untuk menahan penyebaran virus dengan berbagai cara.
Mereka juga belajar dari pengalaman menangani wabah SARS, sebuah penyakit pernafasan yang mirip covid-19, dan pernah terjadi sekitar 20 tahun lalu.
Di Taiwan yang punya 24 juta penduduk, kini hanya ada 440 kasus positif covid-19, lalu 395 sedang menjalani pemulihan, dan hanya 7 kematian.
Lalu di Hong Kong dengan 7,5 juta penduduk, kasus positif Corona ada 1.055 kasus, dengan 1.024 orang sedang pemulihan, dan hanya 4 kematian saja.
Sementara di Vietnam yang punya 97 juta orang penduduk, ada 320 kasus positif covid-19, 260 orang sedang pemulihan, dan tanpa ada kematian sama sekali.
Berikut cara ketiga negara tersebut menekan penyebaran virus Corona.
1. Taiwan
Taiwan menggunakan big data dan teknologi untuk menahan laju penyebaran virus corona.
Teknologi menyatu dengan asuransi kesehatan nasional, database imigrasi dan bea cukai, jadi pihak berwenang bisa identifikasi potensi kasus berdasarkan riwayat perjalanan dan gejala klinis seseorang.
Turis wajib mengisi formulir pernyataan kesehatan online sebelum berangkat ke Taiwan.
Jadi saat di kantor imigrasi, turis-turis itu bisa dipisahkan berdasarkan resiko infeksi.
Langkah pemerintah berikutnya adalah menutup perbatasan, melarang ekspor masker wajah dan meningkatkan produksi masker di dalam negeri.
Hebatnya, lewat berbagai langkah itu pemerintah Taiwan bisa menahan laju penularan Corona, dengan sebagian besar bisnis tetap beroperasi normal.
2. Hongkong
Strategi pemerintah Hong Kong adalah melakukan pengujian virus corona yang sangat banyak dan cepat, membuat Hongkong menjadi negara dengan tingkat pengujian tertinggi di Asia, lewat 168.291 pengujian dari 7,5 juta penduduknya.
Pemerintah terbilang cepat dalam mengontrol perbatasan, dengan karantina yang ketat, lalu menutup kantor pemerintah, sekolah dan membatalkan acara skala besar.
Strategi ini lebih ketat lagi saat ada lonjakan kasus bulan Maret, akibat penduduk yang kembali dari luar negeri.
Menurut ahli, Hong Kong berhasil karena masyarakatnya juga sudah aktif memakai masker sejak dini, bahkan sebelum diperintahkan secara resmi.
Akhirnya awal Mei sekolah, pusat kebugaran, bioskop, bar dan pub, sudah dibuka kembali.
3. Vietnam
Ini juga negara yang berbatasan langsung dengan China, dan paling awal memperketat kontrol perbatasan, yaitu sejak bulan Januari.
Pemerintah juga menerapkan karantina skala besar, menutup sekolah dan menutup bisnis.
Sistem politik Vietnam sebagai negara satu partai, disebut para ahli sebagai penyokong berhasilnya mereka dalam menekan penyebaran Corona.
Dengan sistem politik seperti itu, negara bisa memantau, mengidentifikasi dan mengisolasi kasus-kasus potensial secara efektif.
Dengan demikian, pemerintahnya tak perlu repot melakukan pengujian massal seperti di Korea Selatan dan Singapura.
Vietnam menerapkan lockdown di sebagian wilayah pada 1 April, sehingga semua penduduk harus tinggal di dalam rumah, tidak naik transportasi umum dan membatalkan pertemuan.
Akhirnya Vietnam menjadi negara pertama di negara Asia Tenggara yang mulai melonggarkan pembatasan, yaitu akhir bulan April lalu.
(Wahyu Subyanto)
Artikel ini telah tayang di nextren.grid.id dengan judul "Strategi 3 Negara Sukses Basmi Corona: Taiwan, Hongkong, Vietnam"
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini