Advertorial
Intisari-Online.com - Kasus orang minum mirasoplosan hingga berujung maut sering terjadi.
Namun kali ini lebih parah.
Tidak pakai miras melainkan pakai disinfektan. Ya,disinfektan yang bisa membunuh virus corona itu.
Dilansir dari kompas.com pada Kamis (21/5/2020), tigaremaja asalDesa Kamawakan, Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan dilaporkan mengonsumsi oplosan minuman energi dicampur disinfektan.
Akibatnya saturemaja, Junet (18), tewas.Sedangkan dua temannya kritis.
Kepala Desa Kamawakan, Ardani, menjelaskan, korban meninggal dunia sudah dimakamkan di Desa Kamawakan, Rabu pagi.
Sedangkan korban kritis masih dirawat di Rumah Sakit H Hasan Basry HSS.
Menurut Ardani, kejadian ini berawal saat korban Junet yang pulang kampung mengajak teman-temannya bertemu.
“Informasi yang kami peroleh, mereka minum salah satu merek minuman energi dan mencampurnya dengan cairan disinfektan dan alkohol,” kata Ardani, Rabu (20/5/2020).
Baca Juga: Hati-hati, Minum Teh Saat Sahur dan Buka Puasa Bisa Timbulkan Penyakit Berbahaya Ini
Setelah meminum oplosan tersebut, kata Ardani, empat remaja itu pulang ke rumah masing-masing.
Pada sekitar 22.00 Wita, korban Junet minta antar salah satu temannya, Agus, ke rumah Rinto. Di rumah Rinto, mereka berbincang-bincang.
“Saat asyik ngobrol itu, tiba-tiba Junet merasakan perutnya mules, lalu langsung ambruk dan meninggal dunia,” kata Ardani.
Kondisi perut mules juga dialami tiga temannya yang ikut minum oplosan hingga dibawa warga ke Puskesmas Loksado.
Namun, kondisi mereka memburuk, sehingga pada Rabu (20/5/2020) sore dibawa ke RS H Hasan Basry.
Bilikdisinfektan juga berbahaya
Namadisinfektan dikenal karena dipercaya bisa membunuh virus corona.
Benar. Tapi hanya jika disemprotkan ke benda mati. Bukan ke manusia.
Lalu apa bahayanyadisinfektan jika disemprotkan ke tubuh manusia?
Belakangan, tren itu dikenal dengan bilikdisinfektan.
NamunOrganisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, penyemprotan itu bukan hal yang mereka sarankan.
Menurut WHO, penyemprotan disinfektan ke seluruh tubuh seseorang tidak bisa membunuh virus yang terlanjur masuk ke dalam tubuh.
Sebaliknya, penyemprotan tersebut justru bisa merusak pakaian yang orang kenakan.
Bahkan, melukai tubuh orang yang menerima tindakan tersebut.
"Menyemprotkan zat-zat semacam itu bisa merusak pakaian atau selaput lendir (seperti mata, mulut)," tulis WHO dalam akun Instagram-nya.
Mengutip Guidance Notes on Safe Use of Chemical Disinfectants Departemen Tenaga Kerja Hong Kong, cairan disinfekan yang mengandung bahan kimia berupa alkohol memiliki risiko jika disemprotkan ke tubuh.
Alkohol merupakan bahan kimia yang mudah terbakar jika ada di dekat api, terutama ketika diterapkan dengan cara disemprotkan.
Selain itu, jika mengenai kulit, cairan ini bisa mengiritasi kulit yang terluka.
Lalu, jika terhirup maka dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan memengaruhi saraf sistem pusat.
Sementara zat klorin merupakan zat beracun.
Jika seseorang terpapar klorin dengan konsentrasi tinggi, bisa berakibat fatal.
Apalagi, jika sebuah larutan disinfektan mengandung lebih dari satu jenis zat kimia.
(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Minum Disinfektan, Satu Remaja Tewas dan Dua Lainnya Kritis")