Penulis
Intisari-online.com - Seorang gadis Sekolah Dasar (SD) harus mengalami nasib yang sangat malang.
Mengutip dari Grid Health dan Tribunnews, gadis berinisial LS tersebut hamil dan melahirkan seorang bayi perempuan.
Padahal, ia masih berusia 12 tahun.
Tentunya kehamilannya sangat tidak disangka-sangka.
Disinyalir korban hamil, dan melahirkan seusai menonton dan tertidur di depan TV.
Ibunda LS bekerja di luar kota, yaitu di Kalimantan.
Mendengar anaknya hamil ia pun pulang ke Blitar tempat LS hidup menetap.
Gadis kecil malang ini diketahui hamil saat perutnya sudah membesar.
Baca Juga: Begini Manfaat Biji Kelor dalam Penjernihan Air dan Cara Pemakaiannya
Sebenarnya warga sudah curiga pada perubahan tubuh pada gadis kecil itu.
Namun, tidak ada warga yang berani bertanya kepada korban maupun pihak keluarga.
Informasi ini hanya menjadi desas-desus di kampung korban.
Kehamilan LS pun terungkap saat sang ibu tiba di rumah.
Saat tiba di rumah, sang ibu kaget melihat perut anak gadisnya sudah membesar atau hamil sembilan bulan.
Sang ibu langsung bertanya kepada bocah SD itu tentang sosok pria yang tega berbuat keji kepada anak dibawah umur.
Korban pun menyebut nama pamannya Sumartono (44) sebagai pelaku.
Dirinya dipaksa, jika tidak mau tidak akan diberikan uang jajan oleh pamannya.
Mendengar pengakuan anaknya itu, sang ibu melapor ke Polres Blitar.
Aparat kepolisian yang menangani kasus tersebut mengaku sudah cukup bukti untuk menahan pelaku.
Namun yang menyedihkan adalah tentunya si korban.
Selain trauma psikis karena dirudapaksa, melahirkan di usia dini bukan tanpa bahaya bagi sang ibu.
Baca Juga: Obat Penyakit Refluks Gastroesofagus, Hati-hati Pemakaian Lama
Wanita berusia dini, di bawah 20 tahun ketika melahirkan bayinya memiliki beberapa risiko diantaranya berat badan lahir rendah (BBLR).
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Anung Sugihantono mengatakan, secara teoritis kemungkinan jumlah bayi yang dilahirkan oleh ibu di bawah 18 tahun berjumlah banyak.
Ia mencatat lebih dari 2.500 perempuan usia dini yang kemudian mengandung dan melahirkan.
Ia menambahkan, persebaran perempuan usia muda melahirkan merata di semua wilayah.
Karena tingginya angka ibu melahirkan saat usia dini, bayi ini memiliki risiko mulai dari BBLR, hingga bayi dengan berat badan lebih rendah memiliki risiko kematian lebih tinggi.
Tak hanya itu, perempuan yang hamil saat usia dini namun dalam konteks kehamilan yang tidak dikehendaki justru akan ada upaya penolakan mulai dari menggugurkan kandungan, hingga meminum cairan yang bisa mematikan si bayi.
Padahal, ini meningkatkan risiko kematian.
"Dengan meningkatnya risiko sebenarnya pemerintah jadi terbebani untuk hal-hal seperti ini," ujarnya, di Jakarta, Jumat (07/07/19).
Pada organ reproduksi juga mengalami risiko bila melakukan hubungan intim di usia dini.
Untuk diketahui, saat perempuan mencapai usia 8 tahun, ia mengalami rangkaian perubahan pada tubuh yang disebut dengan pubertas.
Pubertas memiliki karakteristik tubuh dewasa dan mempunyai kapasitas untuk bereproduksi.
Hal ini ditandai dengan perubahan pada tubuh seperti pertumbuhan payudara, bulu di sekitar kemaluan, menstruasi dan lainnya.
Satu hal yang penting diketahui di masa tersebut adalah perubahan serviks.
Serviks atau mulut rahim terbagi menjadi dua bagian yaitu luar dan dalam.
Serviks bagian dalam akan mengalami perubahan sel dari jenis kolumnar ke gepeng pada masa pubertas.
Pada masa transisi ini, perempuan akan lebih rentan terkena infeksi ketika melakukan hubungan seksual.
Baca Juga: Ri Sol-Ju: Inilah Kim Ju-Ae, Anak Ri Sol-Ju dan Kim Jong-Un, Nyaris Tak Ada yang Mengetahuinya
Infeksi yang disebutkan disini dapat mencakup bakteri, jamur hingga virus seperti Human Papilloma Virus (HPV) yang dapat menyebabkan kanker serviks.
Hubungan seksual di usia dini, bukan berarti kemungkinan hamil menjadi minim.
Apa bahayanya? Pada tubuh yang masih belum dewasa atau siap mengandung, diperkirakan rahimnya pun belum siap.
Rahim yang belum matang dan kekurangan darah (anemia) dapat menghambat pertumbuhan janin.
Baca Juga: WHO Mengungkap: Herd Immunity untuk Virus Corona adalah 'Konsep Berbahaya'
Jika panggul ibu masih belum cukup lebar, maka ketika dipaksa melahirkan dapat terjadi sobekan rahim atau terjadi persambungan antara vagina dan kandung kemih dikarenakan luka pada vagina.
Jika itu terjadi, operasi cesar menjadi opsi. (*)
Artikel ini telah tayang di Grid Health dengan judul "Bocah SD Melahirkan Saat Menonton Televisi, Ini Bahaya Persalinan di Usia Dini Bagi Ibu dan Bayinya"
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini