Di Singkawang, dia bertemu dua pria asal China dan diminta memilih salah satu sebagai suaminya.
Monika kemudian memilih pria yang berusia 28 tahun dan dengan bantuan penerjemah mereka berbincang selama dua jam.
Sehari setelahnya, mereka bertemu di sebuah salon tempat Monika memoles penampilannya.
Kemudian, Monika dan pria China itu bertukar cincin, menandatangani dokumen pernikahan yang ditulis dalam bahasa China dan Indonesia serta berfoto.
Sebagai maskawin, Monika menerima uang tunai Rp 18 juta dengan Rp 1 juta menjadi hak si perantara.
Sepekan setelah prosesi sederhana itu, Monika sudah dalam pesawat terbang menuju ke China.
Monika mengatakan, meski dia sudah meneken dokumen, dia berpikir mereka baru bertunangan dan pernikahan akan menyusul setibanya dia di China.
Namun, saat tiba di China, Monika langsung dibawa ke kediaman keluarga sang pria.