Find Us On Social Media :

Kepalanya Dihargai Sangat Mahal oleh Yasser Arafat dan Muammar Gaddafi, Inilah Ion Mihai Pacepa, Pembelot 'Terbesar' Sepanjang Sejarah Dunia

By Ade S, Jumat, 8 Mei 2020 | 17:30 WIB

Kepalanya Dihargai Sangat Mahal oleh Yasser Arafat dan Moamar Gaddafi, Inilah Ion Mihai Pacepa, Pembelot 'Terbesar' Sepanjang Sejarah Dunia

Pembelotan Pacepa menghancurkan jaringan intelijen Rumania yang komunis, dan melalui doktrin-doktrin sang presiden, Ceausescu, hal itu memengaruhi kredibilitas dan kehormatan internasional internasional.

Sebuah artikel yang diterbitkan oleh The American Spectator pada tahun 1988 menyimpulkan kehancuran yang disebabkan oleh pembelotan "spektakuler" Pacepa: "Perjalanannya dari Timur ke Barat adalah peristiwa bersejarah, karena ia telah mempersiapkannya dengan sangat hati-hati, dan pengetahuannya tentang segala hal dalam dinas rahasia Ceausescu, memudahkan AS dan sekutunya memenangi pertempuran.

Ceauşescu yang mengalami gangguan saraf lalu memberikan perintah untuk pembunuhan Pacepa. Setidaknya dua regu pembunuh telah datang ke Amerika Serikat untuk mencoba menemukannya, menghabiskan beberapa bulan di Pantai Timur, mencoba melacak jenderal. Mereka tidak berhasil.

Selama September 1978, Pacepa menerima dua hukuman mati dari Rumania, dan Ceauşescu mengeluarkan hadiah sebesar AS$2 juta dolar AS untuk kematiannya. Pemimpin Palestina Yasser Arafat dan pemimpin Libya Muammar Gaddafi masing-masing menetapkan hadiah satu juta dolar. AS bagi siapapun yang bisa membunuh Pacepa.

Selama 1980-an, polisi politik Rumania meminta teroris Carlos the Jackal untuk membunuh Pacepa di Amerika Serikat dengan imbalan satu juta dolar.

Dokumen-dokumen yang ditemukan di arsip intelijen Rumania menunjukkan bahwa Securitate telah memberi Carlos seluruh persenjataan untuk digunakan dalam "Operasi 363" demi membunuh Pacepa di Amerika Serikat.

Hasilnya tetap nihil, Pacepa tak berhasil ditemukan.

Pada tanggal 7 Juli 1999, Putusan Mahkamah Agung Rumania No. 41/1999 membatalkan hukuman mati Pacepa dan memerintahkan agar hartanya, yang disita oleh pemerintah Ceauşescu, dikembalikan kepadanya. Tapi pemerintah Rumania menolak untuk mematuhi.

Menurut Michael Ledeen pada tahun 2016, dua hukuman mati tetap berlaku dan Pacepa "telah hidup secara rahasia" sejak pembelotannya.

Baca Juga: Punya Efek Menghancurkan Tanpa Asal Usul Jelas, Virus Corona Berpotensi Dijadikan Senjata Biologis, Ungkap Intelijen AS