Lockdown Italia Ternyata Mengubah Kebiasaan Makan Burung yang Satu Ini, Untuk Bertahan Hidup Kini Ia Menjadi Predator Merpati hingga Tikus

Khaerunisa

Penulis

Ternyata pandemi Covid-19 bukan hanya mengubah kebiasaan hidup manusia saja. Burung camar di Italia pun ikut mengubah kebiasaan makannya

Intisari-Online.com - Ternyata pandemi Covid-19 bukan hanya mengubah kebiasaan hidup manusia saja.

Burung camar di Italia pun ikut mengubah kebiasaan makan mereka karena lingkungan sekitar berubah.

Melansir Dailystar.co.uk (3/5/2020), Menurut ahli, penutupan kafe, toko, dan restoran di Roma membuat burung camar kembali menjadi 'pemangsa', dengan memakan merpati, ikan dan bahkan tikus.

Kurangnya Limbah dari bisnis tersebut berarti membuat burung camar harus beradaptasi.

Baca Juga: Catat Hampir 27.000 Kematian, PM Italia Tetap Akan Buka Kuncian Corona Secara Bertahap Meski Dapat Kecaman

Memangsa hewan yang lebih kecil menjadi bentuk adaptasi burung ini dengan situasi lockdown.

Disebut bahwa dalam beberapa tahun terakhir, populasi burung camar di ibukota Italia telah berlipat ganda.

Hal tersebut pun membuat Kota Roma dihadapkan dengan masalah besar di jalan-jalannya yang kosong.

Italia sendiri mulai memberlakukan lockdown sejak 9 Maret 2020.

Baca Juga: Kacau Balau, Ada 1 Juta Kasus Virus Corona di AS, Tapi Warga Unjuk Rasa Minta Lockdown Dicabut hingga Trump Malah Fokus Kampanye

"Hewan mengubah kebiasaan mereka saat kita mengubah kebiasaan kita," kata ahli zoologi, Bruno Cignini.

Cigini, yang bekerja di Universitas Roma Tor Vergata, mengatakan kepada surat kabar lokal Corriere della Sera bahwa burung camar kini kebanyakan memangsa merpati dan juga burung hitam hingga tikus.

“Mereka kebanyakan menangkap merpati tetapi juga menelan dan burung hitam.

“Mereka juga mencari ikan di Tiber. Untungnya, mereka juga makan tikus," katanya.

Baca Juga: Hasil Tes Pepaya dan Kambing Tunjukkan Positif Covid-19, Presiden Tanzania Tuding Adanya 'Sabotase', Ragukan Reagen hingga Teknisi

Populasi burung camar di Roma telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir menjadi puluhan ribu, menurut beberapa ahli.

Banyak penduduk lokal menganggap mereka sebagai gangguan dan berpikir mereka memberi citra buruk pada kota.

Mantan wakil perdana menteri dan ketua partai Liga Kanan-Tengah mengatakan burung-burung itu 'seukuran pterodactyl'.

Baca Juga: Demi Obati Pasien yang Demam di Tengah Pandemi, Seorang Dokter Rela Mendaki Gunung dengan Medan Menantang, Begini Kisah Heroiknya

Dia membuat komentar di Twitter berturut-turut dengan walikota Roma Virginia Raggi tahun lalu, setelah dia menuduhnya tidak menyediakan modal dengan polisi tambahan.

Mulai Senin, Italia akan mengangkat beberapa tindakan lockdown karena bergerak ke 'fase dua'.

Hingga Minggu, 3 Mei 2020, Kasus positif Covid-19 di Italia berada pada angka 209.328 kasus dengan 28.710 kematian dan 79.914 pasien sembuh.

Kini, Italia berada di urutan ketiga negara dengan kasus Covid-19 terbanyak setelah Amerika Serikat dan Spanyol. Seperti diketahui, Italia ini sempat berada di posisi pertama negara terdampak paling parah.

Baca Juga: Daun Jambu Biji untuk Mencegah Rambut Rontok, Begini Cara Membuatnya

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait