Find Us On Social Media :

Di Jakarta Udara jadi Penyebab Tingginya Tingkat Kematian, di Benua Ini, Udara Justru Selamatkan Belasan Ribu Jiwa

By Tatik Ariyani, Sabtu, 2 Mei 2020 | 15:27 WIB

Pembatasan sosial membuat langit Jakarta cerah dengan tingkat polusi yang rendah.

Intisari-Online.com - Hingga saat ini, jumlah infeksi corona Covid-19 di DKI Jakarta tercatat 4.355 kasus.

Jumlah kasus sembuh mencapai 562, sedang jumlah meninggal mencapai 400 kasus.

Guru Besar Universitas Indonesia dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Budi Haryanto meyakini bahwa polusi udara di wilayah Jakarta bisa menjadi salah satu pemicu tingginya angka kasus terkonfirmasi positif dan kematian akibat Covid-19.

Hal tersebut karena orang-orang yang sudah lama terpapar polusi udara menjadi kelompok yang paling rentan terkena Covid-19.

Baca Juga: Sering Bikin Resah Warga Bahkan Tim Medis Sampai Kualahan, Ternyata Ada Alasan Serupa Ini di Balik Fenomena Pasien Covid-19 Nekat Kabur dari Rumah Sakit

Budi menjelaskan, studi yang dilakukan Universitas Harvard menemukan adanya keterkaitan antara peningkatan 1 gram meter kubik PM2.5 dengan kualitas udara saat ini yang berdampak pada meningkatnya kematian akibat Covid-19 hingga 15 persen.

Lebih lanjut, risiko kematian akibat Covid-19 lebih besar 4,5 kali lipat di wilayah berpolusi PM2.5 yang tinggi, jika dibandingkan dengan daerah berpolusi rendah.

Sebab, gangguan kesehatan atau penyakit kronis yang diakibatkan oleh pencemaran udara dapat menjadi komorbiditas yang memperparah penderita Covid-19.

“Sebenarnya kalau mau menggunakan hasil hasil temuan yang sudah ada di dunia itu dan melihat pada konsentrasi PM2.5 rata-rata yang ada di Jakarta. Sebenarnya kita bisa mengasumsikan terjadinya peningkatan seperti itu,” ujarnya dalam diskusi online, Kamis (30/4/2020).

Baca Juga: Tidak Hanya untuk Lapapan Saja, Ini 7 Cara Menggunakan Mentimun untuk Kesehatan Kulit Anda, Salah Satunya untuk Toner Buatan Sendiri