Find Us On Social Media :

Sudah Ada Ribuan Pembelot Tapi 2 Nelayan Ini Dikembalikan oleh Korsel, Ini Nasib Tragis yang Dialami Para Pembelot Korut yang Gagal: 'Diperlakukan Seperti Binatang'

By Khaerunisa, Kamis, 30 April 2020 | 14:10 WIB

(ilustrasi) Kim Jong Un dan warga Korea Utara

Baca Juga: Terjadi Lagi, 53 Tenaga Medis RS Sardjito Yogyakarta Terinfeksi Virus Corona Hanya dalam Waktu Sehari, Awal Diketahui dari Suami Seorang Pasien yang Tiba-tiba 'Absen'

“Itu adalah hukuman kami karena kami adalah orang berdosa. Saya tidak tahu mengapa kami adalah orang berdosa,” katanya.

Ketika dia atau pembelot lainnya diperintahkan untuk menyusuri koridor ke kantor sipir, mereka dipaksa merangkak dengan tangan dan kaki.

Petugas memukuli mereka dengan sarung tangan dan tongkat saat mereka pergi.

Diperkirakan 100.000 warga Korea Utara atau lebih saat ini tinggal di pusat-pusat penahanan, penjara-penjara politik, atau kamp-kamp kerja di mana mereka menanggung kerja keras, penyiksaan, dan kelaparan.

Baca Juga: Kehidupan Rahasia Sang 'Tiger King,' Terbongkar Kamar Kumuh Tempatnya 'Bermain' dengan Kambing atau Domba dan Juga Boneka Binatang yang Dilubangi serta Para Pria

Terlepas dari kenyataan bahwa salah satu kamp pendidikan ulang terbesar Korea Utara adalah di Chongori, dekat kota asalnya di Musan, Kim dikirim ke pusat lebih jauh ke selatan.

Dia kemudian berhasil kabur dari situ, namun kembali tertangkap.

Dia kemudian dikirim ke kamp kerja paksa, tempat dia menebang pohon di gunung selama berbulan-bulan.

Dia kemudian berhasil kembali membelot hingga sampai di Korea Selatan dan menjalankan bisnisnya sendiri dan berkumpul dengan ibunya. (Muflika Nur Fuaddah)

Baca Juga: Ahli Mengungkap: Virus Corona Masih Mungkin Bersembunyi dan Mengintai Jauh di Paru-paru Meski Pasien Positif Covid-19 Sudah Dinyatakan Sembuh