Find Us On Social Media :

Kisah Pilu Para Perempuan dan Anak-anak Korea Utara yang Jadi 'Budak Nafsu' di China, Kabur dari Kemiskinan dan Penindasan di Negaranya Justru Terjebak dalam Pusaran Perdagangan Perempuan

By Khaerunisa, Kamis, 30 April 2020 | 11:42 WIB

(Ilustrasi) perdagangan perempuan

Hingga kini, diperkirakan ada 50.000 hingga 200.000 warga Korut di China.

Yoon menilai, kebijakan China untuk menahan dan memulangkan warga Korut memaksa mereka hidup dalam bayang-bayang, hingga berisiko tinggi mengalami eksploitasi.

Beberapa pelaku perdagangan manusia telah ditangkap polisi. Namun, masih ada yang menjadi korban penipuan oleh penyelundup yang menawarkan mereka pergi ke negara suaka.

Baca Juga: Tak Pernah Keluar Kota, Keluarga pun Bebas Covid-19, Tapi Balita 1 Tahun Ini Positif Terinfeksi Virus Corona, Profesi Orangtua Jadi Sorotan

Para peneliti menyatakan, beberapa jaringan perdagangan manusia menyebar ke Korut dengan kelompok yang menjelajahi pasar, desa, dan pusat transportasi untuk mengambil gadis-gadis yang terlihat miskin.

Lembaga Korea Future Initiative yang berbasis di London mendesak semua negara untuk membantu warga Korut di China untuk terlepas dari belenggu eksplotasi.

Selain itu, berbagai kedutaan besar harus menerima para pencari suaka tersebut sebagai pengungsi.

Baca Juga: Sembelih Ayamnya yang 5 Tahun Tak Bertelur, Wanita Ini Malah Temukan Harta Senilai Rp4 Miliar di dalamnya

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Banyak Perempuan Korut Terjebak Perbudakan Seks dan "Cybersex" di China