Laporan yang akan diluncurkan pada acara di parlemen Inggris tersebut memperkirakan, 60 persen perempuan dewasa dan anak-anak Korea Utara di China terjebak dalam perdagangan seks.
Hampir setengahnya dipaksa menjadi pelacur, sementara sekitar sepertiga dari angka itu dijual sebagai istri, dan sebagian besar masuk dalam pornografi online.
Laporan itu juga menyebutkan, banyak warga Korut yang diperbudak di rumah-rumah bordil di distrik timur laut China dengan populasi pekerja migran yang besar.
Cap tato Penyintas dari perdagangan manusia menyatakan, pelacur di Shanghai dicap dengan tato seperti singa dan kupu-kupu.
Lambang itu menunjukkan kepemilikan dan mencegah penculikan oleh para saingan.
Mereka bercerita tentang perempuan yang meninggal dunia karena menderita penyakit menular seksual dan mengalami penganiayaan.