Find Us On Social Media :

Kisah Pilu Para Perempuan dan Anak-anak Korea Utara yang Jadi 'Budak Nafsu' di China, Kabur dari Kemiskinan dan Penindasan di Negaranya Justru Terjebak dalam Pusaran Perdagangan Perempuan

By Khaerunisa, Kamis, 30 April 2020 | 11:42 WIB

(Ilustrasi) perdagangan perempuan

Baca Juga: Ahli Mengungkap: Virus Corona Masih Mungkin Bersembunyi dan Mengintai Jauh di Paru-paru Meski Pasien Positif Covid-19 Sudah Dinyatakan Sembuh

Laporan yang akan diluncurkan pada acara di parlemen Inggris tersebut memperkirakan, 60 persen perempuan dewasa dan anak-anak Korea Utara di China terjebak dalam perdagangan seks.

Hampir setengahnya dipaksa menjadi pelacur, sementara sekitar sepertiga dari angka itu dijual sebagai istri, dan sebagian besar masuk dalam pornografi online.

Laporan itu juga menyebutkan, banyak warga Korut yang diperbudak di rumah-rumah bordil di distrik timur laut China dengan populasi pekerja migran yang besar.

Cap tato Penyintas dari perdagangan manusia menyatakan, pelacur di Shanghai dicap dengan tato seperti singa dan kupu-kupu.

Baca Juga: Kim Jong Un Disebut Lebih Kejam dari Kakek dan Ayahnya, Sang Diktaktor Diduga Pernah Umpankan Pamannya ke 120 Anjing Liar yang Kelaparan, Tak Ada Kesempatan Kedua!

Lambang itu menunjukkan kepemilikan dan mencegah penculikan oleh para saingan.

Mereka bercerita tentang perempuan yang meninggal dunia karena menderita penyakit menular seksual dan mengalami penganiayaan.