Penulis
Intisari-Online.com - Seorang warga Denpasar, Bali bernama Erwin Potty harus memutar otak untuk bertahan hidup di tengah krisis virus corona.
Erwin sebelumnya bekerja sebagai sopir event pariwisata dan sopir transportasi online di sekitar Canggu dan Seminyak.
Namun, sejak Covid-19 merebak, dunia pariwisata di Bali seperti mati suri, dan tentu saja berdampak pada kondisi keuangan Erwin.
Sehingga, ia mulai jarang mendapatkan konsumen untuk jasa transportasi.
Sementara kebutuhan keluarga harus dicukupi setiap hari.
"Karena pariwisata sedang turun dengan kondisi Covid-19, kami yang bekerja di sektor itu alami kesulitan dan tak ada lagi customer," kata Erwin saat dihubungi, Senin (27/4/2020) siang.
Sadar Covid-19 tak akan reda dalam waktu dekat, Erwin mulai memutar otak untuk mendapatkan penghasilan.
Setelah meminta pendapat keluarga dan beberapa temannya, Erwin memutuskan berjualan sayur secara online sekitar dua pekan lalu.
Riset
Sebelum menjalani profesi barunya, Erwin melakukan riset kecil-kecilan.
Dia membandingkan harga di pasar dan penyuplai sayur. Ternyata ada perbandingan yang cukup signifikan dan tentunya menguntungkan.
Melihat peluang itu, Erwin akhirnya mulai berjualan sayur secara online, melalui Instagram @taxisayur.
Baca Juga: (Kuis) Sambil Menunggu Berbuka Puasa, Bisakah Anda Menemukan yang Berbeda dari Emoji Ini?
Erwin mengunggah foto sayuran yang dijual, kemudian pembeli bisa langsung menghubungi Erwin di nomor ponsel yang sudah disediakan.
Erwin akan mengantar sayuran langsung ke rumah pembeli.
Untuk antar gratis hanya berlaku di wilayah Denpasar dan Badung dengan syarat minimal pembelian Rp 100.000.
Sementara untuk wilayah Denpasar Barat dan Kuta Utara tanpa minimum pembelian.
Memilih berjualan sayuran
Erwin mengatakan, memilih berjualan sayur karena akan terus dibutuhkan masyarakat.
Sedangkan memilih jualan online, agar masyarakat bisa tetap di rumah, tapi tetap masih bisa mendapatkan sayuran yang segar.
Di awal profesi barunya, Erwin hanya berjualan telur, cabai, dan bawang putih.
Tapi kini usahanya semakin berkembang dengan lebih banyak varian sayuran.
Baca Juga: Cara Memanaskan Makanan untuk Sahur dari Kulkas, Jangan Sampai Salah Ya!
Awalnya ia kerap tak menerima untung.
Namum, beberapa hari belakangan, ia mulai bisa mendapat penghasilan bersih Rp 100.000 setiap harinya.
Erwin mengatakan, sejauh ini ia bekerjasama dengan lima reseller di wilayah Denpasar dan Badung.
Kontributor Bali, Imam Rosidin
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Patah Arang, Erwin Rintis Taksi Sayur Online Setelah Kehilangan Pekerjaan karena Covid-19"