Advertorial
Intisari-Online.com - Belum ada jawaban pasti tentang apa yang terjadi dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, yang belakangan menghilang dari publik.
Desas-desus tentang kondisinya yang kritis usai operasi jantung hingga kabar kematiannya pun beredar liar.
Meski beberapa pihak seperti media Korea Utara dan pemerintah Korea Selatan mengatakan kondisi pemimpin diktaktor tersebut sehat, namun publik masih dibuat penasaran.
Baru-baru ini justru beredar gambar yang menunjukkan pemimpin Korea Utara itu terbaring di sebuah peti mati.
Melansir Mirror.co.uk (27/4/2020), Gambar yang konon menunjukkan Kim Jong Un terbaring di sebuah peti mati dibagikan secara online di tengah desas-desus kematiannya.
Dalam gambar, Kim Jong-un terlihat menghadap ke atas dengan kepalanya diletakkan di atas bantal.
Tubuhnya yang cocok sebagian besar diselimuti oleh selimut merah besar.
Foto tersebut telah diedarkan secara luas di media sosial oleh orang-orang yang peduli atau tertarik dengan kematian sang diktator.
Namun sepertinya gambar tersebut palsu. Kenapa?
Pasalnya, gambar Kim Jong Un yang terbaring itu sangat cocok dengan foto yang diambil saat pemakamaan sang ayah, Kim Jong-il, pada tahun 2011 setelah ia meninggal karena serangan jantung.
Segala kelengkapan di sekitar gambar Kim Jong Un tampak sama dengan yang ada di gambar Kim Jong Il kala itu.
Bantal, susunan bunga, hingga sudut pengambilan gambar, semuanya sama. Mengindikasikan bahwa gambar Kim Jong Un di peti mati adalah palsu.
Baca Juga: Cara Memanaskan Makanan untuk Sahur dari Kulkas, Jangan Sampai Salah Ya!
Gambar tersebut telah dikaitkan dengan jaringan berita Jepang JNN dan Hong Kong Satellite Television, meskipun asal sebenarnya tidak jelas.
Kehadiran gambar itu muncul di tengah spekulasi yang berkembang bahwa Kim Jong Un tengah sakit parah atau mati.
Dia tidak terlihat di depan umum selama berhari-hari. Hal inilah yang memicu spekulasi bahwa lelaki berusia 36 tahun itu telah mengalami semacam bahaya.
Salah satu hal yang secara tidak langsung seolah menampik kondisi kritis atau kematian Kim Jong Un hadir melalui surat ucapan terima kasihnya.
Sebuah koran pemerintah memuat surat ucapan terima kasih dari Kim Jong Un kepada pekerja konstruksi di negara itu.
Namun, hal itu tidak cukup melunturkan spekulasi publik.
Sang diktaktor tetap tidak nampak di publik, yang berarti laporan itu tidak banyak menenangkan spekulasi bahwa Kim sudah mati dalam delapan tahun masa pemerintahannya.
Sementara itu, jika dia benar-benar mati atau dalam kondisi vegetatif seperti yang disarankan oleh beberapa laporan, maka jalan menuju kekuasaan bagi saudara perempuan Kim, Kim Yo-jong, dapat mulai muncul.