Warga India Bisa Bernapas Lega, Lockdown Covid-19 Berhasil Kurangi Polusi Udara di Negara Populasi Terbanyak Kedua Sedunia Tersebut, ini Buktinya

May N

Penulis

hanya dalam waktu seminggu, lockdown India yang diberlakukan karena Covid-19 berhasil mengurangi tingkat polusi dengan drastis

Intisari-online.com -Sebagai negara dengan tingkat populasi terbanyak nomor dua di seluruh dunia, polusi adalah masalah serius di India.

Melansir World Economic Forum, Februari lalu India adalah rumah dari 6 dari 10 kota paling berpolusi di dunia.

Kemudian pada Maret 25 ketika India memerintahkan 21 hari lockdown di tengah pandemi Covid-19, terjadilah lockdown terbesar di dunia.

Lockdown India telah menghentikan aktivitas sejumlah 1.3 milyar penduduk di dalamnya.

Baca Juga: (Kuis) Sambil Menunggu Berbuka Puasa, Bisakah Anda Menemukan yang Berbeda dari Emoji Ini?

Hampir semua orang di rumah, sehingga kemacetan lalu lintas sirna, pabrik-pabrik tutup dan konstruksi ditunda.

Hal ini membawa efek samping tidak terduga: pengurangan asap dan polusi udara.

Sementara lingkungan mungkin pulih selama pandemi, para ahli tidak yakin ini akan bertahan lama.

Namun untuk sementara waktu, efek jangka pendeknya terlihat sangat mencolok.

Baca Juga: Baru Beberapa Minggu Kenal, Gadis Ini Nekat Tinggalkan Rumah dan Orangtua demi Pacar, Tapi Menyesal Setelah Alami Hal Ini

Berikut adalah beberapa foto sebelum dan setelah lockdown India.

1. Kota New Delhi, India

Sebelum terjadinya lockdown, menurut CNN India adalah negara dengan 21 kota termasuk dalam daftar 30 kota dengan polusi paling kotor sedunia.

Baca Juga: Sering Diabaikan Karena Tidak Disadari, Ternyata 3 Hal Ini Adalah Awal Mula Seseorang Sudah Terinfeksi Virus Corona

New Delhi adalah yang menduduki peringkat pertama kota paling berpolusi di India.

Seminggu setelah lockdown, NASA mencatat polusi udara India menurun ke level terendah selama 20 tahun.

Baca Juga: Cara Memanaskan Makanan untuk Sahur dari Kulkas, Jangan Sampai Salah Ya!

Kualitas udara di New Delhi sangat parah sehingga diumumkan menjadi darurat kesehatan nasional pada November 2019.

Menurut the Washington Post, polusi udara di New Delhi menurun hampir 60% hanya dalam beberapa hari dimulainya lockdown.

Baca Juga: Donald Trump: 'Kami Sangat Murka dengan China' Setelah Kasus Covid-19 di Amerika Hampir 1 Juta Pasien, Sekarang Menuntut Milyaran Dolar untuk Kompensasi

World Economic Forum menyebut polusi udara di India membunuh 1,25 juta orang di India setiap tahunnya.

Sayang, mengutip Washington Post dari penelitian Harvard, India telah terlalu lama terpapar polusi udara sehingga mereka kemungkinan rentan terhadap Covid-19 karena hal tersebut.

Tahun 2019, CNN menggambarkan polusi udara di ibukota India sebagai "asap coklat beracun dan membakar tenggorokan."

Baca Juga: Kenali Gejala Asam Urat di Tangan dan Lutut, Termasuk Rasa Hangat Saat Disentuh dan Bengkak di Persendian

CNN melaporkan jika asap New Delhi disebabkan emisi transportasi, industri dan pengembangan listrik mereka, serta asap konstruksi.

Dengan ekonomi merosot, Forbes menuliskan jika "biaya kesehatan dapat ditandingi oleh biaya ekonomi untuk India."

Baca Juga: Kenali Gejala Asam Urat di Tangan dan Lutut, Termasuk Rasa Hangat Saat Disentuh dan Bengkak di Persendian

2. Kangra Valley, Dharmsala

Disinyalir dari laporan Insider sebelumnya, beberapa bagian di India baru melihat pegunungan Himalaya pertama kali dalam puluhan tahun.

Baca Juga: Perawat Ini Klaim Pasien Virus Corona di Kotanya Meninggal Bukan Karena Virusnya, Tetapi Cara Penanganannya, 'Itu Seperti Film Horor'

Setelah lockdown, gunung Dhauladhar jelas terlihat dari Dharmsala.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait