Angkatan Lautnya Tak Ragu untuk Membunuh, Begini 10 Cara Jenius untuk Kabur dari Negara Tertutup Korea Utara yang Jarang Diketahui Orang

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Intisari-Online.com - Kamu pasti tahu negara Korea Utara yang dipimping oleh Kim Jong-un ini.

Negara ini punya peraturan yang bikin geleng-geleng kepala.

Misalnya saja perayaan hari besar keagamaan dilarang.

Tidak boleh memakai jeans, tidak ada internet bahkan hanya ada 4 stasiun TV.

Baca Juga: Kerusuhan Suku Dayak dan Madura di Sampit Tahun 2001 Kembali Diceritakan, ini Dia Panglima Burung Tetua Suku Dayak Dalam yang Dikabarkan Menikah dengan Titisan Nyi Roro Kidul

Masih banyak hal lain yang mungkin kalau kamu ada di negara tersebut rasanya ingin kabur saja!

Namun apa kamu tahu?

Siapa pun yang ingin meninggalkan Korea Utara harus mendapatkan izin ketat dari pemerintah dan itu biasanya terbatas untuk pegawai pemerintahan dan yang memiliki hubungan resmi dengan bisnis di Korea Utara.

Pemerintah tidak mengizinkan warga “biasa” meninggalkan Korea Utara.

Baca Juga: Setara dengan Dana yang Dikucurkan Bank Dunia untuk Tangani COvid-19 di Seluruh Dunia, Ini Jumlah Harta Bos Djarum yang Menguap Gara-gara Pandemi Corona

Kalau sampai kabur dan tertangkap, wah bisa diciduk dan berakibat fatal.

Nah, walau demikian sebenarnya ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk kabur dari negara tersebut.

Berikut 10 cara kabur dari Korea Utara yang paling memungkinkan:

1. Zona Demiliterisasi

Baca Juga: Eksklusif: China Kirim Tim Termasuk Ahli Medis untuk Periksa Kesehatan Kim Jong-Un, Seberapa Parahkah Kesehatannya?

Di semenanjung Korea, zona demiliterisasi (DMZ) adalah wilayah yang memisahkan Korea Utara dari Korea Selatan.

Panjangnya sekitar 240 kilometer (150 mil) dan sangat diperkuat di kedua sisinya.

Kedua negara menyimpan kontingen besar pasukan di sana.

Membawa sebuah pelarian melalui DMZ sangat berbahaya bagi warga sipil karena ada ranjau darat di seluruh wilayah tersebut dan juga tentara Korea Utara yang siap menembak dari kejauhan.

Baca Juga: 14 Tahun Menderita Batuk Parah, Wanita Ini Kaget saat Melihat Hasil CT Scan, Ternyata Ada 'Objek Misterius' Ini Menyangkut di Paru-parunya, Kok Bisa?

Ironisnya adalah bahwa tentara Korea Utara yang seharusnya menjaga bagian perbatasan mereka telah mengambil rute pelarian ini dengan selamat di masa lalu.

Korea Selatan biasanya memberikan kewarganegaraan kepada para pembelot Korea Utara.

Ini memastikan bahwa pembelot tidak perlu kembali ke Korea Utara, di mana mereka akan dieksekusi.

Nah terbukti cara ini pernah bisa dilakukan.

Baca Juga: Mengenal Operation Badr, Serbuan Militer Mesir di Awal Bulan Puasa yang Sempat Membuat Pasukan Israel Kocar-Kacir

2. The Yellow Sea (Laut Kuning)

Laut Kuning adalah batas maritim antara Korea Utara dan Korea Selatan, namun juga merupakan rute yang mudah dan singkat antara kedua negara.

Setiap negara mengklaim sebagian laut sebagai bagian dari wilayahnya.

Satu-satunya bahaya dengan mencoba melarikan diri melalui jalur ini adalah dijaga ketat oleh angkatan laut dari kedua negara.

Baca Juga: Perhatikan! Untuk Berbuka dan Sahur Selama Ramadan, Jangan Panaskan 7 Makanan Ini atau Bisa Berubah Jadi Racun Lho

Angkatan Laut Korea Utara tidak akan ragu untuk membunuh atau menangkap pembelot manapun.

Namun, ada secercah harapan untuk melarikan diri melalui Laut Kuning.

Di masa lalu, beberapa perenang yang baik dengan mudah masuk ke Korea Selatan dari Korea Utara hanya dengan berenang!

3. The Sea Of Japan (Laut Jepang)

Baca Juga: 'Kau Inilah Alasanku Sakit Hati dan Membunuh Korban', Mengaku Cemburu pasa Asisten Pribadi Suaminya, Istri Hakim PN Medan Bunuh Suami

Laut Jepang, batas maritim yang sama antara Korea Utara dan Jepang, juga berbatasan dengan Korea Selatan dan Rusia.

Ini adalah rute yang bagus untuk para pembelot Korea Utara yang berharap bisa meninggalkan negara yang terisolasi.

Kesulitan utama: Sebuah kapal diperlukan untuk berhasil menyeberang ke Jepang atau Korea Selatan.

Juga, perjalanan ke salah satu negara melalui Laut Jepang sangat panjang.

Baca Juga: Memilukan, Tak Kuat Lihat Bayi dan Anaknya Kelaparan karena Kehilangan Nafkah Sejak Wabah Corona, Ibu Penjual Yogurt Nekat Akhiri Hidup dengan Gantung Diri

Namun, ada harapan bagi pembelot karena beberapa orang telah berhasil melakukannya di masa lalu dengan menggunakan rute ini.

Alih-alih mendeportasi pembelot Korea Utara, Jepang memberi mereka kesempatan untuk melanjutkan perjalanan mereka ke Korea Selatan dengan aman.

4. Perbatasa Korea Utara-China

Beberapa pembelot Korea Utara telah mengambil keuntungan dari perbatasan bersama negara mereka dengan China untuk melarikan diri dari tanah air mereka yang terisolasi dan represif.

Untuk melakukan perjalanan dari Korea Utara ke China dengan selamat, seorang pembelot harus berkolaborasi dengan orang China atau seseorang yang mengenal rute tersebut untuk menghindari pendeteksian oleh patroli perbatasan China.

Baca Juga: Dianjurkan oleh WHO, Hanya dengan Tidur Tengkurap Ternyata Bisa Selamatnya Nyawa Pasien Covid-19, Ternyata Begini Alasannya

Kabar buruknya adalah bahwa China sangat bermusuhan dengan migran Korea Utara.

China bekerja sama dengan Korea Utara dalam masalah ini dan sering mendeportasi pembelot ke tanah air mereka, di mana mereka akan menghadapi eksekusi atau pemenjaraan di kamp kerja paksa.

5. Tim Olimpiade

Meskipun Korea Utara terisolasi, ia memiliki tim Olimpiade seperti negara lain di dunia.

Menjadi anggota tim Olimpiade adalah situasi yang bagus.

Selain memungkinkan atlet untuk menikmati fasilitas sebuah negara demokratis, keanggotaan tim menghadirkan kesempatan besar untuk kabur.

Pemerintah Korea Utara menghargai mereka yang memenangkan medali tapi menghukum atlet dan pelatih yang tidak meraih apa-apa.

Ini adalah alasan yang cukup bagi atlet untuk kabur.

Meskipun semua atlet Korea Utara dimonitor secara ketat selama kompetisi internasional, pelarian akan sangat mudah karena negara-negara yang menjadi tuan rumah Olimpiade biasanya adalah negara-negara demokratis.

Baca Juga: Kasus Corona di Korea Selatan Makin Terkendali, Umumkan 10 Kasus Corona Baru dan Nol Kematian

6. Tim Sepak Bola

Korea Utara memiliki tim sepak bola yang lolos ke Piala Dunia 2010.

Namun, tim tersebut tidak memenangkan satu pertandingan pun di babak penyisihan grup.

Setelah kebobolan 12 gol dalam tiga pertandingan, Korea Utara keluar dari turnamen tersebut.

Meskipun penghinaan yang diderita tim selama pertandingan, pemerintah Korea Utara menambahkan penghinaan untuk mempermalukan para pemain di sebuah acara publik di Pyongyang.

Kemudian pelatih tim sepak bola dipaksa keluar dari pekerjaannya dan dipindahkan ke industri konstruksi.

Hampir tidak ada kabar baik yang keluar dari Korea Utara.

Satu-satunya hal yang hebat tentang menjadi anggota tim sepak bola Korea Utara adalah bahwa akan ada beberapa peluang untuk kabur selama kompetisi internasional.

Baca Juga: Saling Menyampaikan Rasa Dukacita, Begini Isi Perbincangan Jokowi dan Trump soal Penanganan Covid-19 di Indonesia

7. Misi Ketenagakerjaan Asing

Korea Utara memiliki misi tenaga kerja asing yang dikendalikan negara yang memungkinkan pemerintah memperoleh uang dengan mengirim warganya untuk bekerja di negara-negara seperti China dan Rusia.

Kemudian pemerintah Korea Utara yang tidak bertanggung jawab menggunakan dana tersebut dari eksploitasi warga negara untuk membiayai sebuah program rudal.

Diperkirakan bahwa Korea Utara menyebarkan misi kerja paksa di sekitar 45 negara, termasuk di Uni Eropa.

Kerja paksa ini merupakan jantung persiapan Piala Dunia 2018.

Kondisi kerja sangat buruk sehingga para pekerja Korea Utara sering meninggal di tempat.

Namun, baik polisi mata-mata maupun tentara tidak mengawasi para pekerja untuk mencegah mereka melarikan diri.

Ini memberi kesempatan bagi warga Korea Utara untuk kabur!

8. Kesatuan Diplomatik Korea Utara

Seperti setiap negara lainnya, Korea Utara memiliki kesatuan diplomatik serta kedutaan besar di beberapa negara asing.

Meskipun Korea Utara mencoba meniru negara-negara yang sukses, secara praktis tidak mungkin negara tersebut menyembunyikan keadaannya yang menyedihkan.

Staf Kedutaan sangat minim sehingga terpaksa membeli peralatan kantor bekas.

Kurangnya uang tunai diyakini berasal dari perintah Korea Utara bahwa semua kedutaan dapat dibiayai sendiri bila memungkinkan.

Baca Juga: Hidup Sejak Nabi Muhammad SAW Kecil, Beginilah Penampakan Satu-satunya 'Sahabat' Nabi yang Masih Hidup

Selain itu, pejabat Korea Utara telah ditangkap di negara-negara tertentu karena menggunakan status diplomatik mereka untuk melakukan kejahatan.

Meskipun kehidupan di kesatuan diplomatik Korea Utara sangat keras, ini merupakan peluang besar untuk melarikan diri dari tanah air.

Selama bertahun-tahun, telah terjadi banyak pembelotan.

Misalnya, pada tahun 2016, seorang diplomat senior Korea Utara, istrinya, dan anak-anaknya membelot ke Korea Selatan dari Inggris.

Bertahun-tahun sebelumnya, pada 1997, duta besar Korea Utara untuk Mesir membelot ke Amerika Serikat.

9. Air Koryo

Korea Utara memiliki maskapai milik negara bernama Air Koryo.

Seperti hampir semua yang ditawarkan oleh negara ini, kecuali rudal dan senjata nuklirnya, Air Koryo dikenal dengan kualitas buruk.

Ini adalah satu-satunya maskapai penerbangan bintang di dunia.

Peringkat yang buruk berasal dari ulasan penumpang.

Pelancong di Air Koryo telah mengeluh tentang koran propaganda, makanan yang tidak enak dan banyak hal lain.

Apalagi, maskapai ini menggunakan rute yang terbatas.

Misalnya, Air Koryo dilarang terbang di atas wilayah udara Uni Eropa.

Daftar laporan negatif tentang maskapai ini hampir tidak ada habisnya.

Satu-satunya hal yang baik tentang Air Koryo adalah bahwa hal itu memberi kesempatan bagi warga Korea Utara untuk kabur.

Meskipun maskapai penerbangan hanya terbang ke dan dari negara-negara yang secara aktif mendukung rezim tersebut, belum ada laporan tentang penjaga bersenjata yang memantau pramugari atau pilot.

Baca Juga: Teori Konspirasi Seputar Virus Corona Masih Berlanjut, Kali ini Ilmuwan Wuhan Disebut 'Lakukan Hal Gila' di Lab Misterius

10. Program Pertukarang Pelajar

Program pertukaran pelajar memungkinkan siswa Korea Utara untuk belajar di luar negeri dan sebaliknya.

Setiap tahun, beberapa siswa meninggalkan China untuk belajar di Korea Utara.

Meskipun negara ini bukan tujuan populer bagi pelajar China, beberapa petualang memilih untuk mencobanya.

Hal yang baik tentang program pertukaran pelajar adalah bahwa warga Korea Utara pekerja keras dapat belajar di luar negeri.

Ini adalah situasi yang baik karena alasan berikut.

Siswa yang kembali ke Korea Utara dapat menggunakan pengetahuan baru mereka dari negara maju untuk mengurangi penderitaan masyarakat miskin.

Di sisi lain, program pertukaran pelajar memberi kesempatan untuk kabur! (*)

Artikel ini pernah tayang di Grid.id dengan judul "10 Cara Jenius untuk Kabur dari Korea Utara yang Jarang Diketahui Orang"

Artikel Terkait