Find Us On Social Media :

Anda Pikir Bisa Disembuhkan dengan Kerokan? Waspadai Gejala Masuk Angin Duduk, yang Sangat Berbahaya Jika Dibiarkan!

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 23 April 2020 | 16:00 WIB

Ilustrasi kerokan

Intisari-Online.com – Kita mungkin sudah tidak asing lagi dengan kata “angin duduk”.

Ya, banyak kematian yang dipercayai penyebabnya adalah angin duduk.

Apa sebenarnya masuk angin duduk itu? Apakah ini hanya sebuah mitos saja?

Melansir dari hellosehat.com, angin duduk dalam bahasa medis disebut juga angina.

Baca Juga: Kenali Gejala Masuk Angin pada Anak, dari Demam Hingga Diare, Orangtua Perlu Mencari Tahu Penyebabnya

Perlu diketahui, angin duduk bukan merupakan sebuah penyakit.

Bukan juga disebabkan karena masuk angin lalu Anda bisa mengobatinya dengan cara kerokan.

Angin duduk atau angina merupakan sebuah gejala yang berkaitan dengan penyakit jantung.

Melansir dari heart.org, angin duduk menyebabkan penderitanya mengalami nyeri dada yang disebabkan karena otot jantung tidak mendapatkan suplai oksigen dari aliran darah.

Baca Juga: Peduli Tubuhmu: Kenali Tanda-tanda Stres Berlebihan, dari Sering Masuk Angin Hingga Makan Kurang atau Bahkan Berlebihan

Penderitanya seperti merasa dada ditekan atau diremas. Bahkan rasa nyeri ini bisa juga terjadi di bagian bahu, tangan, leher, rahang, atau punggung.

Berdasarkan penelitian di Universitas Airlangga Surabaya, saat orang-orang yang merasa masuk angin diperiksa, sesungguhnya sebanyak 30 persen dari mereka terkena serangan jantung koroner, melansir dari Warta Kota.

Terpisah, dr.Jetty Sedyawan, Sp.JP (K), dari Yayasan Jantung Indonesia menjelaskan, banyak yang masih salah kaprah tentang gejala angin duduk.

"Angin duduk itu adalah bahasa awam, yang dirasakan seperti masuk angin berat. Biasanya dikerik atau dipijat gejalanya tidak hilang. Sebetulnya itu kena serangan jantung," ujarnya.

Serangan jantung tersebut kemudian menyebabkan komplikasi pada 1 hingga 2 jam pertama berupa gangguan irama jantung.

"Sudah ada penyempitan di pembuluh darahnya lalu gangguan listrik jantung, akibatnya jantung tidak berdenyut tapi hanya bergetar saja sehingga tidak ada pasokan ke otak. Terjadilah kematian mendadak," ujar Jetty.

Melansir dari alodokter.com, angin duduk atau angina dibagi dalam tiga jenis.

Pertama, angin duduk stabil. Biasanya dipengaruhi oleh aktivitas fisik seperti olahraga.

Saat melakukan olahraga, jantung butuh lebih banyak asupan darah dan asupan tersebut tidak akan tercukupi jika pembuluh koroner mengalami penyumbatan.

Baca Juga: Tahapan Gejala Penderita Gejala Corona Covid-19 Setiap Hari, Hari Pertama seperti Masuk Angin, ke-9 Mulai Sesak Napas

Serangan angin duduk ini bisa juga dipicu karena perilaku merokok, stres, makan berlebihan, dan udara dingin.

Kedua, angin duduk tidak stabil. Aliran darah ke jantung terhalang dan pemicunya adalah timbunan lemak atau pembekuan darah.

Ketiga, angin duduk Prinzmetal. Angin duduk jenis ini bisa terjadi kapan saja, bahkan saat seseorang sedang beristirahat.

Pada kondisi ini, arteri jantung menyempit sementara karena spasme.

Penyempitan itu menimbulkan pasokan darah ke jantung menurun dan timbul lah tasa sakit.

Risiko seseorang mengalami angin duduk bisa meningkat karena beberapa faktor lain.

Di antaranya kolesterol tinggi, riwayat pdiabetes, hipertensi, stres, obesitas, merokok, riwayat penyakit keluarga, dan kurangnya olahraga.

Masih melansir dari alodokter, ada beberapa kiat agar Anda bisa terhindar dari angin duduk.

Berikut penjelasannya:

Baca Juga: Robby Sugara Meninggal Dunia Diduga Serangan Jantung: Begini Cara Bedakan Masuk Angin dan Serangan Jantung Agar Nyawa Tak Melayang

1. Menjaga berat badan

Mempunyai berat badan berlebih memang tidak baik. Sulitnya menyebarkan darah akan membuat jantung akan bekerja lebih keras memompa darah.

Lama kelamaan, hal ini akan menimbulkan tekanan darah dan memicu angin duduk atau angina.

2. Stop merokok

Arteri akan terhambat karena zat-zat yang ada di dalam tokok.

Selain itu, rokok juga bisa meningkatkan tekanan darah.

3. Olahraga

Aktivitas yang paling mudah Anda kerjakan adalah berolahraga.

Tidak perlu olahraga berat, Anda cukup olahraga ringan seperti bersepeda, berjalan, atau berenang.

Baca Juga: Sudah Dilakukan Secara Turun-temurun, Benarkah Kerokan dengan Bawang Merah Ampuh Atasi Masuk Angin?

Selain berfungsi menurunkan berat badan, dengan olahraga, tekanan darah akan turun sehingga jantung dan pembuluh koroner tetap sehat.

4. Makanan

Konsumsilah asupan yang baik untuk kesehatan jantung.

Angin duduk adalah gejala yang berkaitan dengan jantung, maka dari itu rawatlah jantung Anda dengan makanan yang sehat.

5. Jangan Konsumsi Alkohol

Tahukah Anda bahwa kalori dalam alkohol itu sangat tinggi?

Efeknya adalah obesitas dan hipertensi yang memicu serangan angin duduk. (Tribun Jabar/Indan Kurnia Efendi)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul “Gejala Angin Duduk, Tak Sembuh Lewat Kerokan, Sangat Berbahaya Jika Dibiarkan

Baca Juga: Gejala Usus Buntu Mirip Masuk Angin, Ini Tanda-tandanya pada Tubuh

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari