Dikabarkan Akan Meneruskan Kekuasaan Jika Kim Jong Un Lengser, Sosok Penerus ini Justru Jauh Lebih Beringas dari sang Diktator, 'Basmi' Semua Musuh Politik Sampai Buat Korsel Segan

May N

Penulis

Intisari-online.com -Banyak yang belum kita ketahui tentang Korea Utara.

Meski sering masuk ke pemberitaan, negara komunis dengan pimpinan bernama Kim Jong Un tersebut masih membuat banyak orang penasaran.

Saat ini ada desas desus jika Kim Jong Un sakit.

Kabar itu beredar setelah diktator tersebut tidak hadir saat Hari Matahari, perayaan peringatan ulang tahun mendiang Kim Il Sung.

Baca Juga: Usir Paksa Amerika Dari Teluk Persia, Iran Buat Situasi di Perairan itu Memanas Setelah Tuding Amerika 'Melatih Para Teroris'

Rupanya, Korea Utara telah menyiapkan skenario terbaik jika Kim Jong Un tidak mampu meneruskan kekuasaan.

Kekuasaan itu akan jatuh kepada sosok ini.

Dikenal dengan nama Kim Yo Jong, dia adalah adik perempuan dari Kim Jong Un.

Ya, pemimpin Korea Utara tersebut ternyata memiliki adik perempuan.

Baca Juga: Peduli Tubuhmu: Tanda Tubuh Kekurangan Gula, dari Kepala Pening Hingga Berkeringat Bahkan Hingga Mengalami Ini

Dan apakah sosok wanita ini segarang kakaknya?

Melansir pemberitaan dari japantimes.com, anggapan tersebut bisa dibilang benar.

Pada Senin 2/3/2020 lalu Korea Utara pernah luncurkan misil roket jarak pendek yang mendarat di perairan antara Jepang dan Korea Utara.

Peluncuran dua misil tersebut diprotes warga Korea Selatan, karena peluncuran yang dilakukan Kim Jong Un tersebut sangat mendadak.

Baca Juga: Israel Geger, Iran Pamerkan Drone yang Bisa Capai Israel Kapan Saja, 'Mereka Adalah Inovator dalam Perang Drone, Lihat Berapa yang Menyerang Arab Saudi'

Korsel juga mencatat, militer Korea Selatan mempertahankan postur pertahanan sambil memantau dengan cermat situasi yang relevan dalam persiapan untuk kemungkinan peluncuran tambahan.

Mengutip New York Times, para pejabat Korea Selatan mengatakan peluncuran pada hari Senin tampaknya menjadi bagian dari latihan militer yang dilakukan Korea Utara pada hari Jumat.

"Tindakan semacam ini oleh Korea Utara tidak membantu upaya untuk mengurangi ketegangan di Semenanjung Korea," kata militer Korea Selatan dalam sebuah pernyataan.

"Kami sekali lagi mendesak Korea Utara untuk segera menghentikannya."

Baca Juga: Kenali Gejala Masuk Angin pada Anak, dari Demam Hingga Diare, Orangtua Perlu Mencari Tahu Penyebabnya

Jangan kira jika yang akan menanggapi Korea Selatan adalah Kim Jong Un, justru pernyataan Korea Selatan tersebut ditanggapi dengan ganas dan brutal oleh adik perempuannya, Kim Yo Jong.

Dalam pernyataan resmi pertamanya, pada hari Selasa 3/3/2020 Kim Yo Jong menghina Korea Selatan atas protes mereka.

Berumur 30 tahun, Kim Yo Jong rupanya berperan dalam hubungan propaganda dan sering muncul dalam acara besar yang dihadiri oleh Kim Jong Un, termasuk pertemuan dengan Donald Trump dan pemimpin regional lain.

Meski begitu, selama ini Kim Yo Jong tidak pernah ungkapkan posisinya dalam politik negaranya, dan baru setelah penghinaannya atas protes Korea Selatan baru dengan jelas terlihat status politisnya yang dengan cepat meningkat.

Baca Juga: Kehabisan Uang Selama Lockdown, Sekelompok Turis di India Ini Nekat Tinggal di Gua, Bagaimana Cara Mereka Bertahan Hidup?

Kim Yo Jong mengkritik presiden Korea Selatan yang mengungkapkan kekhawatiran terkait latihan militer Korea Utara, serta desakan Korea Selatan untuk hentikan aksi yang dianggap Korea Selatan tidak berkontribusi dalam upaya mengurangi dendam militer kedua negara.

"Sejauh yang aku tahu, Korea Selatan juga lakukan latihan militer dan mereka juga lakukan hal menjijikkan seperti memberi senjata militer ultramodern," ujar wanita itu.

"Apa maksud mereka mereka perlu siapkan kesigapan militer sementara kami harus kurangi kesigapan militer kami? Pendekatan bermodel gangster seperti itu tidak dapat diharapkan dari pemikiran normal."

Kim Yo Jong juga menyebut Blue House, istana kepresidenan Korea Selatan sebagai 'anak kecil belaka' yang takut terbakar, lalu ia juga mengatakan "bagaimana bisa semua kata-kata dan aksi mereka bisa sangat bodoh secara terperinci."

Baca Juga: Rasakan Manfaat Daun Pacar Cina untuk Kesehatan, Termasuk Sakit Sendi Hingga Cegah Kanker

Namun meski begitu, Kim Yo Jong masih belum menyebut nama Presiden Korea Selatan Moon Jae In, ia hanya menyebut 'pihak selatan' untuk menyebut Korea Selatan.

Ia bahkan sudah bertemu dengan Presiden Korea Selatan beberapa kali.

"Respon Korea Selatan sangatlah disesalkan dan mengecewakan tetapi jadi menguntungkan karena tidak ditujukan langsung untuk presiden."

Pernyataan resmi Kim Yo Jong ini diisukan dalam kapasitasnya sebagai wakil direktur pertama dari Komite Pusat Partai Buruh.

Baca Juga: Dikawal Ketat Bak Presiden Hingga Sewa Gerbong Kereta, Beginilah Kisah Bos Yakuza Saat Bebas dari Penjara Prosesnya Tidak Sembarangan

Selain itu, ia juga menjabat sebagai anggota bergantian dalam kelompok berkuasa Korea Utara Politburo.

Ia juga menjadi anggota parlemen, sehingga pihak pemerintah Korea Selatan dan ahli lain mengatakan dia secara virtual adalah propaganda unggulan resmi Korea Utara.

Dengan pernyataannya ini, status dan pengaruhnya telah diperluas dari hanya sebagai 'asisten' Kim Jong Un dalam aktivitas publiknya menjadi mampu tunjukkan kegarangannya.

Ada momen penting dalam pertemuan Kim Jong Un dengan Donald Trump dan Moon Jae In dalam perbincangan mengenai nuklir di tahun 2018 silam.

Baca Juga: Hari Bumi: Dari Teh sampai Kopi, Ini Daftar Makanan yang Diprediksi Akan Jadi Langka di Masa Depan Karena Perubahan Iklim, Bumi Sudah Tua!

Rentetan pertemuan itu ada 3 kali pertemuan, dalam salah satu pertemuan, Kim Yo Jong berikan pena ke Kim Jong Un saat dia tandatangani buku daftar hadir.

Si adik juga membawa sarung tangan Kim Jong Un setelah Kim Jong Un menyekop tanah dalam sebuah upacara penanaman pohon, serta membawa buket bunga yang diberikan oleh Kim Jong Un.

Dia juga menjadi 'pembasmi' calon rival yang mengancam kekuasaan keluarga mereka.

Awal 2018 silam, Kim Yo Jong hadiri pembukaan Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang, dan menjadi anggota keluarga penguasa Korea Utara pertama yang kunjungi Korea Selatan sejak berakhirnya Perang Korea pada 1950-1953 silam.

Baca Juga: Tanpa Obat dan ke Rumah Sakit, Pria Ini Berhasil Sembuh Dari Covid-19 Hanya Dengan Lakukan 3 Hal Sepele Ini di Rumah

Saat itu ia temui Moon Jae-in dan menyampaikan undangan Kim Jong Un agar kedua presiden Korea bertemu di Pyongyang.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait