Berlaku Mulai 24 April, Ini Fakta-fakta Larangan Mudik 2020: Sanksi Tak Langsung Berlaku hingga Jalan Tol Tetap Dibuka Tapi Hanya Untuk Angkutan Tertentu

Khaerunisa

Penulis

Larangan mudik sendiri disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo, Selasa (21/4/2020). Berikut beberapa fakta mengenai larangan mudik

Intisari-Online.com - Kini bukan hanya anjuran saja, aktivitas mudik 2020 sudah resmi dilarang oleh pemerintah.

Hal tersebut dilakukan guna mencegah penyebaran virus corona di Indonesia.

Tercatat hingga 21 April 2020 kemarin, jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai angka 7.135 orang dengan kematian mencapai 616 jiwa, dan pasien sembuh sebanyak 842 orang.

Larangan mudik sendiri disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas, Selasa (21/4/2020).

Baca Juga: Dianggap Terlambat oleh Sebagian Orang, Ini Alasan Presiden Jokowi Baru Umumkan Larangan Mudik

Keputusan larangan mudik tak lepas dari hasil survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang mendata terdapat 24 persen warga masih nekat melaksanakan mudik, meski sudah ada imbauan sebelumnya dari pemerintah untuk tidak melakukan mudik.

Berikut beberapa fakta mengenai larangan mudik yang dihimpun oleh Kompas.com.

1. Mulai diterapkan 24 April

Aturan mengenai larangan mudik ini mulai diterapkan Jumat (24/4/2020) besok.

Menteri Perhubungan Ad Interim Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, larangan mudik ini berlaku untuk seluruh masyarakat berasal dari wilayah zona merah.

"Larangan mudik ini akan berlaku efektif terhitung sejak hari Jumat, 24 April 2020," kata dia.

Meski sudah diterapkan pada tanggal 24 April, penerapan sanksi pelarangan mudik baru akan dilaksanakan pada tanggal 7 Mei 2020.

Luhut menjelaskan, perlu ada penyesuaian terlebih dahulu sebelum sanksi diterapkan kepada masyarakat yang masih nekat mudik.

"Ada persiapan ke arah situ," ujarnya.

Baca Juga: Anggota Yakuza Jepang Ajak 8 Remaja Bunuh Seorang Pria, Dulu Para Yakuza Memotong Jari Tangan untuk Menebus Kesalahan Saat Bertugas

2. Angkutan umum dan pribadi tak boleh keluar zona merah

Dengan diterapkannya larangan mudik, pemerintah akan melarang angkutan umum maupun kendaraan pribadi keluar dari zona merah Covid-19.

"Kendaraan angkutan umum, kendaraan pribadi, sepeda motor tidak boleh keluar masuk zona merah," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiyadi.

Budi menegaskan pihaknya tidak akan menutup akses jalan antar wilayah, sebab pemerintah tidak melarang angkutan barang dan logistik untuk beroperasi.

"Skenario yang disiapkan jika mudik dilarang adalah berupa pembatasan lalu lintas pada jalan akses keluar masuk wilayah, bukan penutupan jalan," ujar Budi.

Dengan demikian, nantinya di setiap akses keluar masuk wilayah akan dipersiapkan check point untuk memeriksa setiap orang yang akan keluar masuk zona merah.

“Dalam melaksanakan pembatasan lalu lintas tentunya diperlukan kerja sama dengan banyak pihak, terutama jajaran kepolisian sebagai garda terdepan,” tuturnya.

Baca Juga: Rasakan Manfaaat Mentimun Rebus untuk Diet Turunkan Berat Badan Karena Kadar Kalorinya yang Rendah, Ini Cara Lain Manfaatkan Mentimun untuk Tujuan Tersebut

3. Jalan tol tidak ditutup

Meski mudik dilarang, pemerintah memastikan, akses jalan tol tidak akan ditutup.

Jalan tol masih akan dibuka untuk angkutan logistik, tenaga kesehatan, dan orang yang bergerak di jasa perbankan.

"Kami bersama jajaran Kementerian Perhubungan dan segala kementerian terkait akan segera melakukan langkah-langkah teknis operasional di lapangan.

Termasuk memastikan arus logistik agar jangan sampai terhambat," ujar Menteri Perhubungan Ad Interim, Luhut Binsar Pandjaitan.

Merespon keputusan tersebut, PT Jasa Margara (Persero) selaku perusahaan pengelola jalan tol mengaku masih melakukan pembahasan terkait detail pelaksanaan pembatasan transpotasi.

"Untuk teknisnya kami akan koordinasi dan bekerja sama dengan Kemenhub dan Kepolisian untuk menerapkan skenario pembatasan kendaraan di wilayah jalan tol sesuai kebijakan pemerintah," ujar Corporate Communications and Comunity Development Group Head Jasa Marga, Dwimawan Heru.

Baca Juga: Nyaring Terdengar Kabar Kim Jong-un Kritis hingga Koma, Ini Penampilan Terakhir Sang Pemimpin Korea Utara di Depan Umum 10 Hari Lalu sebelum Hilang Bak Ditelan Bumi

4. Luhut sebut pemerintah tidak terlambat terapkan larangan mudik

Meski Kemenhub mencatat sudah banyak masyarakat yang melaksanakan mudik, Luhut menilai pemerintah tidak terlambat untuk mengeluarkan aturan larangan mudik.

Pasalnya, sebelum mudik dilarang, pemerintah disebut melakukan berbagai persiapan agar kebijakan tersebut justru tidak merugikan masyarakat yang tidak dapat pulang ke kampung halamannya.

"Kalau kami umumkan (pelarangan mudik) tiba-tiba, kita belum siap, buat apa," ujar Luhut.

Oleh karenanya, meskipun sudah ada masyarakat yang pulang ke kampung halamannya, Luhut menilai pemerintah tidak terlambat untuk menerapkan aturan pelarangan mudik.

"Dibilang terambat enggak juga. Waktunya kita pas-kan, tidak ada yang tidak kita hitung dalam konteks ini," kata dia.

Baca Juga: 3 Anggotanya Tersandung Polemik, Berikut Tugas Staf Khusus Milineal Presiden Jokowi hingga Terima Gaji Rp51 Juta

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Fakta-fakta Larangan Mudik, Diterapkan 24 April hingga Tak Boleh Keluar Zona Merah

Artikel Terkait