Find Us On Social Media :

Nyaring Terdengar Kabar Kim Jong-un Kritis hingga Koma, Ini Penampilan Terakhir Sang Pemimpin Korea Utara di Depan Umum 10 Hari Lalu sebelum Hilang Bak Ditelan Bumi

By Khaerunisa, Rabu, 22 April 2020 | 15:16 WIB

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Intisari-Online.com - Bukan lagi perbincangan soal kekejaman pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.

Belakangan justru nyaring terdengar kabar terkait kondisi kesehatan Kim Jong-un yang memburuk.

Presiden Korea Utara ini disebut berada dalam kondisi kritis usai melakukan operasi.

Daily NK, media yang dikelola oleh pembelot Korea Utara, melaporkan bahwa Kim Jong-un melakukan prosedur operasi kardiovaskular.

Baca Juga: Kim Jong-Un Dikabarkan Sakit Keras dan Kondisinya Kritis, Inilah Sosok yang Menggantikannya Sementara Sebagai Pemimpin Korut

Dia disebut tengah melakukan proses pemulihan di sebuah vila yang berlokasi di kawasan Hyangsan County, swetelah disebut operasi pada 12 April.

"Perokok berat, obesitas, dan kelelahan menjadi faktor mengapa Kim langsung menjalani operasi jantung," ulas Daily NK yang mengutip sumber.

Bahkan, melansir Dailystar, Kim Jong-un disebut mengalami koma dan mati otak.

Dalam tweet yang dihapus sejak itu, reporter NBC Katy Tur menulis: "Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mati otak, menurut dua pejabat AS.

Baca Juga: Padahal Vaksin Belum Ditemukan, Virus Corona Disebut Telah Bermutasi Sebanyak 30 Kali, Inilah Tantangan Besar yang Dihadapi Ilmuwan

"Dia baru-baru ini menjalani operasi jantung dan mengalami koma, menurut seorang pejabat AS saat ini dan seorang mantan pejabat AS."

Presiden Donald Trump pun disebut telah mengetahui kabar tentang kondisi kesehatan Kim Jong-un.

Menurut laporan, pemerintahan Presiden Donald Trump menerima informasi bahwa Kim Jong-un menjalani operasi pekan lalu dan percaya jika dia masih hidup, kesehatannya buruk.

Mendengar hal tersebut, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendoakan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un agar lekas sembuh pada Selasa (21/4/2020). Namun tidak banyak berkomentar tentang kondisi kesehatan Kim Jong Un yang disebut kritis.

Baca Juga: Hadapi Corona Ini 15 Cara untuk Tetap Waras dan Aman Saat Pemberlakuan PSBB, Salah Satunya Memasak untuk Diri Sendiri dan Orang Lain

"Saya harap dia segera sembuh," ungkap Trump kepada reporter Gedung Putih seraya membahas hubungan baik yang selama ini dia jalin dengan pemimpin Korea Utara itu.

"Saya hanya berharap dia baik-baik saja," imbuh Trump dengan menekankan dia mungkin akan mencari tahu langsung kondisi Kim.

Sementara itu, diketahui Kim Jong Un terakhir kali terlihat dalam foto di depan umum sekitar 10 hari lalu, yaitu pada 11 April.

Lamanya pemimpin diktator ini tidak muncul di depan umum pun semakin memicu desas-desus bahwa kesehatan Kim Jong Un mungkin dalam 'bahaya besar'.

Baca Juga: Tak Hanya Kekurangan APD, Ketidakjujuran Pasien Juga Jadi Alasan Puluhan Tenaga Medis Terinfeksi Covid-19

Kim Jong Un tampil terakhir kali saat mengambil bagian dalam pertemuan Biro Politik Komite Sentral Partai Buruh Korea.

Setelahnya, ia tidak pernah terlihat di acara penting nasional, bahkan pada sebuah acara yang diadakan untuk mengenang sang kakek, Kim Il-sung.

Baru-baru ini, saudara perempuannya, Kim Yo-jong, 31, menggantikan Kim Jong Un, yang kemudian menimbulkan lebih banyak pertanyaan tentang betapa gawatnya kesehatannya.

Baca Juga: Kerusuhan Pecah di Prancis, Anak-anak Muda Serang Polisi Karena Merasa 'Terkekang' Saat Lockdown

Seorang reporter Gedung Putih untuk tweet Bloomberg:

"KJU (Kim Jong Un) belum terlihat di acara-acara penting dalam beberapa hari terakhir.

"Tidak jelas bagi para pejabat AS apakah dia hidup atau mati. (CNN 1 melaporkan kondisinya sangat parah.)

"Pejabat administrasi Trump sedang mencari siapa yang akan berada di garis suksesi jika Kim Jong Un meninggal atau sudah mati, saya diberitahu."

Lain lagi politisi Amerika Ted Lieu yang membuat cuitan tentang siapa yang akan memegang kekuasaan Korea Utara jika Kim Jong Un meninggal.

Baca Juga: 'Ngarep Banget Lolos, Lumayan kan Buat Bertahan Hidup', Polemi Korban PHK yang Daftar Kartu Prakerja, Lebih Mengharapkan Insentif daripada Pelatihan

"Korea Utara tidak memiliki garis suksesi resmi.

"Jika Kim Jong Un meninggal, kemungkinan akan ada perebutan kekuasaan segera & intens.

"Sejarah juga mengajarkan kita bahwa negara totaliter tidak berakhir jika pemimpinnya mati. Tapi itu bisa memberikan peluang untuk perubahan."

Namun di saat rumor buruknya kondisi kesehatan Kim Jong Un, pemerintah negara tetangga Korea Utara, Korea Selatan, membuat pengumuman yang membantahnya.

Pemerintah Korea Utara mengumumkan bahwa Presiden Korea Utara, Kim Jong Un, tidak dalam bahaya besar.

Baca Juga: Potret Kemiskinan Warga Indonesia di Tengah Pandemi Covid-19, Tak Makan 2 Hari, Nekat Curi Beras, hingga Jual HP Rp10 Ribu demi Sesuap Nasi