Advertorial

Potret Kemiskinan Warga Indonesia di Tengah Pandemi Covid-19, Tak Makan 2 Hari, Nekat Curi Beras, hingga Jual HP Rp10 Ribu demi Sesuap Nasi

Mentari DP

Penulis

Jutaan warga di Tanah Air terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan ribuan lainnya kelaparan karena pandemi virus corona.
Jutaan warga di Tanah Air terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan ribuan lainnya kelaparan karena pandemi virus corona.

Intisari-Online.com - Seluruh dunia termasuk Indonesia tengah berjuang dari pandemi virus corona.

Hampir semua sektor mengalami masalah.

Dan sektor ekonomilah yang paling parah.

Sebab, pandemi virus corona telahmenghantam kondisi perekonomian warga di Tanah Air.

Baca Juga: Tragisnya Kisah Para 'Wanita Penghibur' Kim Jong Un, Dapat Kehidupan Mewah Tapi Harus Alami Penderitaan Ini

Jutaan warga di Tanah Airterkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan ribuan lainnya kelaparan.

Berikut sederet potret kemiskinan di tengah pandemi corona yang dirangkum Kompas.com:

1. Warga Serang, Banten mengaku tak makan dua hari

Seorang warga Kota Serang Banten bernama Yuli meninggal dunia, Senin (20/4/2020) usai dikabarkan kelaparan dan tak makan selama dua hari.

Sebelum meninggal, Yuli sempat mengutarakan isi hati mengenai kondisi ekonominya.

Baca Juga: Kondisi Kim Jong Un Disebut Kritis Pasca Jalani Operasi Kardiovaskular, 'Kini Dia Dirawat di Sebuah Vila'

Bahkan untuk mengganjal perut yang lapar, ia dan keluarganya terpaksa meminum air galon selama dua hari.

"Enggak makan dua hari, cuma diem aja, sampai saya sedih," ungkap Yuli sembari berlinang air mata, seperti dikutip Kompas TV.

Sembari menggendong anaknya yang masih bayi, Yuli bercerita, empat anaknya harus menahan lapar.

"Anak empat. Ini yang paling kecil. Ini juga sampai sakit," ungkap Yuli.

Kondisi kesulitan keluarganya tak lepas dari situasi pandemi corona. Suaminya yang seorang pemulung tak bisa bekerja.

Usai kisahnya menyebar, Yuli dikabarkan telah mendapatkan bantuan.

Namun, ia kemudian meninggal dunia pada Senin (20/4/2020).

Meski belum dipastikan penyebab Yuli meninggal, namun potret kemiskinan keluarganya tak bisa dipungkiri.

2. Demi sesuap nasi, seorang bapak jual HP rusak

Ason Sopian, seorang bapak asal Batam terpaksa menjual handphone-nya yang rusak demi membeli beras bagi lima anak dan istrinya.

HP tersebut ditawarkannya seharga Rp10.000,00.

Warga Kavling Kamboja, Blok B1 Nomor 87 RT 004 RW 015 Kelurahan Sei Pelenggut, Sagulung, Batam, Kepri itu mengaku biasanya ia mengais rezeki menjadi buruh serabutan.

Baca Juga: Dinyatakan Sembuh dari Virus Corona, Detri Warmanto Ungkap Apa yang Dirasakan, 'Bukan Parno Tapi Lebih Waspada'

Namun semenjak corona mewabah, tak ada lagi orang yang mempekerjakannya.

Ia kemudian berkeliling menawarkan ponsel rusak demi sesuap nasi untuk mengganjal perut anak-anaknya yang kelaparan.

Upayanya menjual HP rusak menyebar di media sosial. Ia pun mengaku mendapat bantuan bahan makanan pokok dari masyarakat.

3. Nekat mencuri tabung gas untuk beri makan anak istri

Seorang mantan karyawan pabrik sandal bernama Oma (30) nekat mencuri tabung gas di sebluah warung kelontong di Bogor, Jawa Barat.

Oma merupakan korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di saat pandemi corona.

Padahal, Oma memiliki empat anak yang harus diberi makan. Lantaran kehilangan pekerjaan, Oma diusir oleh istrinya pada 17 April 2020.

Ia pun mengaku terpaksa mencuri agar bisa makan.

"Sebenarnya saya enggak mau (mencuri) tapi kasihan sama anak istri belum makan. Anak ada empat," kata dia.

Meski aksi pencuriannya digagalkan, namun ia terlanjur babak belur dihajar massa.

Usai mengetahui alasan Oma mencuri, pemilik warung yang iba memberikan bantuan sembako kepadanya.

Baca Juga: Disebut Sedang Kritis, 'Korea Utara Akan Ditutup Jika Terjadi Sesuatu yang Buruk pada Kim Jong Un'

4. Curi beras karena lapar

Seorang pria berinisial A (40), warga Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia, Medan, Sumatera Utara nekat mencuri beras di warung dekat rumahnya karena lapar, Sabtu (18/4/2020).

Saat dimintai keterangan, ia mengaku lapar namun tak memiliki uang untuk membeli makanan. Ia bekerja sebagai tukang bubut.

Semenjak pandemi, bengkel tempatnya bekerja sepi, sehingga ia tak memiliki penghasilan sama sekali.

Pria itu juga ditinggalkan oleh istri dan tiga anaknya yang memilih pergi ke rumah mertua.

"Pelaku menerangkan sudah lapar sekali, berhubung apa pun sudah tidak ada yang bisa dimasak untuk dimakan," kata Kapolsek Medan Baru Kompol Martuasah Tobing.

Polisi pun kemudian mengecek rumah pelaku.

Kondisi A memang sangat memprihatinkan. Polisi kemudian memberikan bantuan satu karung beras, telur dan sejumlah uang.

A menunduk dan tak kuasa menahan air matanya ketika menerima bantuan.

(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Sederet Potret Kemiskinan di Tengah Pandemi, Tak Makan 2 Hari, Jual HP Rp 10 Ribu dan Nekat Mencuri")

Baca Juga: Resmi! Pemerintah Melarang Mudik, Jalan Tol Akan Ditutup, dan Warga yang Nekat Mudik Akan Dipulangkan ke Wilayah Asal

Artikel Terkait