Find Us On Social Media :

Berhasil Selamat dari Covid-19, Pakar Penyakit Menular yang Kini Jadi Harapan Masyarakat Inggris Ini Justru Merasa Malu karena Nekat Lakukan Ini saat Sekarat

By Khaerunisa, Senin, 20 April 2020 | 19:58 WIB

MIchael Saag, (Ilustrasi) Virus Corona

Baca Juga: Swedia Menolak Lockdown Meski Jumlah Kematian Meningkat, Sebut Beberapa Daerah Akan Kebal, Tapi Warganya Justru Khawatir

"Saya benar-benar tidak bisa memberi tahu Anda itu membantu atau menyakitkan.

"Kalau dipikir-pikir lagi, sekarang saya sudah bisa melihat lebih dalam lagi, saya agak malu pada diri saya sendiri, karena saya bisa menempatkan diri saya dalam bahaya dalam hal kematian mendadak.

"Itu bisa terjadi ketika Anda menggunakan dua obat tertentu bersama-sama, karena mereka dapat menyebabkan aritmia yang fatal , dan saya tidak dimonitor dengan baik," ungkapnya.

Menurutnya, di sisi lain diperlukan uji coba untuk mengetahui kebenaran tentang apa yang bisa dilakukan atau tidak dilakukan oleh obat.

"Sampai kita memilikinya, kita benar-benar mencoba menerbangkan pesawat dalam kabut tanpa instrumen," katanya.

Baca Juga: Tembus 8000 Kasus, Singapura Kini Punya Kasus Corona Tertinggi di Asia Tenggara, Tapi Angka Kematiannya Tak Sampai 1 Persen

Dalam obrolannya, Saag pun mengungkapkan bagaimana gejala Covid-19 yang dialaminya.

Menurutnya, ada hal yang unik dari gejala yang terjadi. Yaitu bahwa gejala infeksinya tidak menyerang sekaligus, melainkan bertahap.

"Bagi sebagian orang, mereka mungkin tidak memiliki gejala sama sekali atau mereka dapat menghilangkannya dalam lima hari.

"Tetapi bagi kebanyakan orang, pada lima hingga 10 hari, saat itulah gejalanya meningkat, dan biasanya memburuk di malam hari: demam, nyeri otot, kelelahan, sakit kepala," ungkap Saag.