Dalam diamnya, ia bertanya-tanya apakah pernapasannya akan menjadi lebih buruk. Menurut Saag di sini salah satu titik 'horor' itu.
Soal perawatan, ia tidak bisa melakukan banyak hal karena memang belum ada perawatan atau obat yang telah terbukti.
Namun, dia mencoba dua obat yang disarankan sebuah penelitian, yaitu hydroxychloroquine dengan azithromycin.
Karena bagaimana pun belum ada pengobatan yang terbukti, membuat Saag tetap khawatir bahwa dia bisa saja menuju ke arah yang salah.
Maka, untuk menggunakan dua obat tersebut, Saag lebih dulu mendiskusikannya dengan 10 pakar rekannya.
Rekan-rekan yang dihubunginya mempersilahkan Saag untuk mencoba.
Ia pun mencoba kedua obat tersebut. Namun, di sinilah ia merasa malu pada diri sendiri karena tindakannya.
Hal berbahaya yang dilakukannya baru disadari Saag setelah kondisi kesehatannya lebih baik, yaitu terkait caranya mengonsumsi dua obat tersebut.