Find Us On Social Media :

Diduga Jadi Tempat Awal Mula Menyebarnya Virus Corona, Ini Foto-foto Mengejutkan Laboratorium Misterius di Wuhan yang Simpan 1.500 Jenis Virus, Ternyata Ada Segel yang Rusak!

By Mentari DP, Minggu, 19 April 2020 | 15:50 WIB

Foto-foto Mengejutkan Laboratorium di Wuhan.

Intisari-Online.com - Seperti yang kita tahu, pandemi virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 berasal dari Wuhan, China.

Tepatnya dari sebuah pasar hewan di Wuhan.

Hingga akhirnya menginfeksi jutaan orang di seluruh dunia dan menyebabkan ratusan ribu lainnya meninggal dunia.

Nah, baru-baru ini, ditemukan foto-foto langka yang berasal dari sebuah laboratorium di China.

Baca Juga: Sebut 'Virus Corona Adalah Kebohongan' dan 'Lebih Takut Miskin', Ratusan Warga Amerika Serikat Demo Minta Cabut Lockdown

Di mana diduga laboratorium ini merupakan awal mula tentang pandemi Covid-19.

Dilansir dari dailymail.co.uk pada Minggu (19/4/2020), foto-foto tersebut berasal dari dalam Institut Virologi rahasia di Wuhan.

Dari foto terlihat ada sebuah pintu kulkas yang segelnya rusak.

Padahal kulkas tersebut digunakan untuk menampung 1.500 sampel dari jenis virus yang berbeda.

Termasuk sampel virus corona yang berasal dari kelelawar.

Baca Juga: Jadi Korban Kejamnya Rezim Ayah Kim Jong Un, Pembelot Korea Utara Ini Cerita Satu per Satu Keluarganya Tewas Kelaparan hingga Makan Tikus demi Bertahan Hidup

Fakta menariknya, foto-foto tersebut pertama kali dirilis oleh surat kabar China Daily milik negara pada tahun 2018.

Yah, dua tahun lalu.

Padahal infeksi virus corona terjadi di akhir tahun 2019 hingga April 2020 ini.

Tapi foto-foto tersebut baru tersebar di media sosial Twitter pada bulan Maret 2020 lalu dan sekaran telah dihapus.

Dengan berita ini, para menteri dilaporkan takut bahwa pandemi ini dimulai sebagai akibat dari rusaknya segel tersebut.

Seperti pada pekan lalu, China Daily mengungkapkan lembaga tersebut telah melakukan eksperimen virus corona pada kelelawar yang ditangkap lebih dari 1.000 mil jauhnya di Yunnan dan didanai oleh hibah 3,7 juta US Dollar dari pemerintah AS.

Hasilnya genom Covid-10 hanya ditemukan pada kelelawar yang berada di gua-gua.

 

 

Baca Juga: Kantong Jenazah Habis, Pekerja Kamar Mayat Ini Gunakan Seprai pada 80% Jenazah Pasien Virus Corona, 'Ada Berton-ton Darah dan Kotoran'

 

Karena berita ini juga, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendapat pertanyaan saat konferensi pers tentang teori kebocoran.

"Kami sedang melakukan pemeriksaan yang sangat teliti terhadap situasi yang mengerikan ini," ucap Trump.

Tak hanya itu, Trump juga berjanji ntuk membatalkan dana Kami untuk lembaga Wuhan.

 

 

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menuntut agar Beijing 'berterus terang' apakah virus itu benar-benar bocor dari laboratorium.

Dia menambahkan bahwa salah satu cara terbaik untuk menemukan jawabannya adalah dengan bekerja sama.

Oleh karenanya, dia mau China membiarkan para ilmuwan dan ahli tahu persis apa yang sebenarnya terjadi hingga bagaimana virus ini mulai menyebar.

 

Baca Juga: Viral Foto Ratusan Kantong Mayat Penuhi Lorong Rumah Sakit di AS, 'Kami Tetap Menolak Keluarkan Perintah untuk Tinggal di Rumah'

Tujuannya tentu untuk lebih paham dan mencari jalan keluar untuk menghentikan penyebaran virus yang sudah menginfeksi 2,3 juta orang di seluruh dunia ini.

Sebab, banyak yang berpendapat bahwa pemerintah China menutup-nutupi pandemi virus corona.

Kecurigaan semakin besar semenjak sumbe-sumber intelijen AS mengatakan bahwa tak lama setelah pandemi virus corona mulai dan menyebar, para pejabat di laboratorium menghancurkan sampel virus, menghapus laporan awal, dan mendukung surat-surat akademis.

Kemudianmencoba untuk menyalahkan pasar basah Wuhan, tempat hewan liar dijual untuk konsumsi.

Tak hanya itu, mereka juga percaya bahwa 'Pasien Nol' adalah seorang yang magang di lab, yang menyebarkan virus ke populasi lokal setelah menginfeksi pacarnya.

"Jelas ada hal-hal yang terjadi dan tidak kita ketahui," ucap Presiden Prancis Emmanuel Macron  di ertemuan video negara-negara G7 pada hari Kamis.

Baca Juga: Ada 738.913 Kasus Virus Corona di Negaranya, Trump Salahkan China, 'Mereka Harus Bertanggung Jawab atau Mereka Akan Hadapi Konsekuensi'