Find Us On Social Media :

Tradisi Menjadikan Anak Perempuan yang Belum Menstruasi sebagai Dewi 'Pelindung' Masyarakat Nepal, Begini Cerita Pilu Kehidupan 'Sang Dewi Kumari' setelah Gelarnya Dicopot

By Khaerunisa, Sabtu, 18 April 2020 | 11:50 WIB

Seorang Dewi Kumari yang disembah oleh pengikutnya

Baca Juga: 'Tidak Membutuhkan Kata-kata untuk Saling Memahami,' Kisah Haru Pria Tunarungu dan Anak Anjing Tuli yang Saling Jatuh Cinta di Pandangan Pertama

Beberapa ciri yang dicari dari anak-anak perempuan yang menjadi calon Kumari adalah paha yang seperti paha rusa, dada bidang layaknya singa, dan bulu mata seperti yang dimiliki sapi.

Selain itu, Kumari yang terpilih biasanya tidak memiliki noda atau bekas luka dalam tubuh mereka.

Uniknya, untuk menjaga kesucian dan kemurniaan, anak-anak perempuan yang menjadi sosok Dewi Kumari tidak diperbolehkan menginjak tanah meski hanya sebentar.

Tidak hanya menginjak tanah, Kumari juga tidak diperbolehkan untuk berbicara dengan orang lain kecuali keluarga intinya saja.

Baca Juga: Selalu Ngotot Negaranya Bebas dari Corona, Korea Utara Ketahuan Lembur Bangun Rumah Sakit Baru dalam Waktu 200 Hari, Untuk Apa?

Sebagai seorang Kumari, anak-anak perempuan tersebut juga tidak diperbolehkan meninggalkan singgasananya dan harus selalu duduk ketika orang-orang datang untuk berdoa dan beribadah.

Seorang Dewi Kumari hanya keluar dari kuil sehari dalam setahun pada saat festival Bhoto Jatra.

Festival yang diadakan untuk mensyukuri nikmat atas datangnya musim hujan dan panen.

Saat festival berlangsung, semua orang akan berdiri di pinggir jalan membawa anak-anaknya sambil berlutut.