Find Us On Social Media :

Fakta di Balik Bom Nuklir ke-3 'Demon Core' yang Akan Dijatuhkan ke Jepang, Ilmuwan Alami Hal Mengerikan Saat Membuatnya

By Adrie Saputra, Minggu, 29 April 2018 | 16:00 WIB

Metode ini berhasil pada awalnya.

Namun obeng itu tergelincir dan kubahnya jatuh, itu menutupi bom atom inti iblis dalam gelembung berilium dan memantulkan terlalu banyak neutron.

Ilmuwan lain di ruangan itu, Raemer Schreiber, berbalik ke arah suara kubah yang jatuh, merasakan panas dan melihat kilatan biru ketika bom atom inti iblis menjadi superkritis untuk yang kedua kalinya dalam waktu satu tahun.

"Lampu kilat biru terlihat jelas di ruangan itu meskipun ruangan itu diterangi dengan baik," jelas Schreiber dalam sebuah laporan.

Baca juga: Film Dokumenter Kontroversial Paling Mengerikan: Tampilkan Kanibalisme Suku Pedalaman, Sang Sutradara pun Ditangkap!

Slotin mungkin cepat dalam memperbaiki kesalahan yang mematikannya, tetapi sekali lagi, itu sudah sangat terlambat.

Dia, dan tujuh orang lain di ruangan itu termasuk seorang fotografer dan seorang penjaga keamanan, semuanya terkena ledakan radiasi.

Slotin adalah satu-satunya yang menerima dosis yang paling mematikan.

Setelah serangan awal berupa mual dan muntah, awalnya dia tampak pulih di rumah sakit, tetapi dalam beberapa hari dia kehilangan berat badan.

Dia mengalami sakit perut, dan mulai menunjukkan tanda-tanda kebingungan mental.

Sembilan hari setelah kecelakaan obeng tergelincir, dia meninggal.

Dalam hal tersebut ada sebuah kejadian yang cukup aneh.

Daghlian dan Slotin, mengalami insiden yang terjadi pada hari Selasa pada hari ke-21 bulan itu, dan bahkan meninggal di ruang rumah sakit yang sama.

Baca juga: Kisah Tragis Para Pekerja Wanita yang Terpapar Radium, Satu Abad Jenazah Mereka Masih Bercahaya!

Tentu saja, itu hanya kebetulan saja.

Namun rupanya walau bom tidak jadi diluncurkan untuk jepang, nyatannya bom itu tetaplah berbahaya. (Adrie P. Saputra)