Find Us On Social Media :

Fakta di Balik Bom Nuklir ke-3 'Demon Core' yang Akan Dijatuhkan ke Jepang, Ilmuwan Alami Hal Mengerikan Saat Membuatnya

By Adrie Saputra, Minggu, 29 April 2018 | 16:00 WIB

Baca juga: Berniat Pecahkan Rekor Dunia, 6 Orang Ini Justru Meregang Nyawa

Misi itu mungkin sudah dibatalkan, tetapi bom atom inti iblis, yang terdampar di Los Alamos, masih menemukan peluang untuk membunuh.

Para ilmuwan Los Alamos mengetahui dengan baik risiko dari apa yang akan terjadi.

Plutonium bisa menjadi superkritis, titik di mana reaksi nuklir akan melepaskan ledakan radiasi mematikan.

Mereka bahkan memiliki nama panggilan tidak resmi untuk eksperimen berisiko tinggi tersebut, yang mengisyaratkan bahaya dari apa yang mereka lakukan.

Mereka menyebutnya 'menggelitik ekor naga', bila mereka salah langkah itu akan berakhir dengan sensasi terbakar.

Sayangnya, itulah yang terjadi pada fisikawan dari Los Alamos, Harry Daghlian.

Pada malam hari pada tanggal 21 Agustus 1945, Daghlian kembali ke lab setelah makan malam, untuk 'menggelitik ekor naga' sendirian.

Dia ke lab tanpa ada ilmuwan lain (hanya penjaga keamanan) di sekitar, yang sebenarnya merupakan sebuah pelanggaran protokol keamanan.

Baca juga: Youtuber Ini Beri Tutorial Cara Mudah Bersihkan Plak Gigi dalam Waktu 5 Menit

Ketika Daghlian bekerja, ia mengelilingi bola plutonium dengan batu bata yang terbuat dari karbida tungsten, yang memantulkan neutron oleh inti di atasnya.

Bata demi bata, Daghlian membangun dinding reflektif di sekitar inti, sampai peralatan pemantauan neutronnya menunjukkan plutonium akan menjadi superkritis.