Find Us On Social Media :

Ketika Tentara Merah Mengubah Lapangan Bola Basket Jadi Kebun Ubi, Olahraga pun Jadi Profesi di RRC

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 28 April 2018 | 21:30 WIB

Intisari-Online.com – "Sekali lagi Feng Yi!" teriak seorang guru di Sekolah Yangtse di Nanking. Si kecil yang berusia tujuh tahun, dengan pita kuning di rambut dan pipi merah seperti apel, maju lagi. la jungkir balik dengan tangan di bawah.

Gayanya sangat profesional. Feng Yi seperti setiap murid sekolah dasar setiap hari berolahraga satu jam.  Karena dia sangat berbakat, ia mendapat empat jam latihan senam tambahan. Andaikata ia maju terus, para guru akan mengirimnya ke sekolah olahraga amatir di kota.

Di seluruh negara ada 2.600 lembaga seperti itu dengan 250.000 anak didik. Kebanyakan mempunyai asrama dengan ruangan tidur yang sangat sederhana.

Pagi hari mereka mendapat pelajaran biasa dan sore hari mereka harus berolahraga. Sekolah olahraga amatir tujuannya untuk mencari bibit baru.

Baca juga:

Barang siapa bisa meraih medali banyak, bisa naik setingkat lagi. Mereka akan dikirim ke salah  satu dari dua belas akademi olahraga Cina yang terbesar di seluruh negara. Di situ mereka hanya akan mendapat pelajaran olahraga, termasuk teori dan psikologi.

Makan, penginapan dan pendidikan gratis seluruhnya. Para mahasiswa mendapat uang saku. Semua olahragawan terkenal akan ke akademi.

Baca juga:  Olahraga Gulat di Asian Games yang Digambarkan di Atas Perangko

"Saya juga ingin ke situ," kata si kecil Feng dari Nanking. Gurunya tertawa bangga mendengar ucapan itu. "Sekarang merupakan suatu kehormatan untuk menjadi atlet top," ia menambahkan.

Bukan hanya suatu kehormatan, tetapi juga karier yang menarik. Soalnya, bintang olahraga mendapat banyak hak istimewa.

Mereka dianggap sebagai karyawan olahraga, seperti mahasiswa prof di Moskwa atau Berlin Timur yang bisa mengabdi seluruhnya terhadap olahraga.

Hadiah uang yang diperoleh dalam pertandingan internasional harus diserahkan, tetapi hadiah barang seperti cassette recorder atau radio transistor boleh diambil oleh atlet-atlet top itu. Lagi pula mereka tidak usah memikirkan masa depannya.

"Negara sangat memperhatikan kami," kata peloncat jauh Zou. “Tokoh partai sudah mengatakan kepada saya bahwa saya sekali waktu akan mendapat pekerjaan sebagai pelatih atau guru olahraga.”