Find Us On Social Media :

Resmi, OPEC Akan Pangkas Produksi Minyak, Rupiah Diperkirakan Bisa Menguat Senin (13/4)

By Maymunah Nasution, Minggu, 12 April 2020 | 18:27 WIB

Ilustrasi rupiah dan dolar

Intisari-online.com - Mengawali pekan ini, terdapat kemungkinan pergerakan rupiah disebut masih akan kembali menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Faktor penggerak rupiah pada Senin (13/4) masih akan berpusat pada persebaran virus corona selama akhir pekan kemarin.

Pada akhir penutupan pekan kemarin, Kamis (9/4) rupiah di pasar spot berhasil menguat 2,27% ke level Rp 15.880 per dolar AS.

Berbeda dengan kondisi di pasar spot, rupiah di kurs tengah Bank Indonesia (BI) justru hanya menguat tipis 0,02% ke level Rp 16.241 per dolar AS.

Baca Juga: Sebelum AS Jadi Negara Paling Parah Terdampak Covid-19 di Dunia, Rupanya Trump Terima Surat Peringatan tentang Potensi Kematian Setengah Juta Warganya karena Pandemi Ini, Tapi Begini Reaksinya

Analis Monex Investindo Futures Faisyal menyebutkan, penguatan rupiah tidak terlepas dari para pelaku pasar tengah bergairah dan kembali melirik aset berisiko.

Sementara Head of Economics Research Pefindo Fikri C Permana menuturkan, masuknya aliran dana ke pasar dalam negeri melalui pandemic bond turut mendorong penguatan rupiah.

Lebih lanjut, untuk perdagangan besok, Fikri melihat rupiah masih punya peluang untuk kembali terapresiasi.

Namun Fikri menyebut hal ini cukup bergantung dengan bagaimana kondisi terbaru persebaran virus corona selama akhir pekan.

Baca Juga: Seperti Apa Kondisi Dunia Setelah Pandemi Covid-19 Berakhir? Martin Panggabean Sebut Industri Dunia Pasti Berubah, Seperti Apa?