Studi ini memperkirakan bahwa Jerman telah mendeteksi sekitar 15,6 % dari infeksi sedangkan Italia baru 3,5 % dan Spanyol 1,7 %.
Menurut Vollmer temuan ini bisa dijadikan pertimbangan dari pemerintah untuk berhati-hati ketika mereka menafsirkan jumlah angka dari kasus untuk tujuan perencanaan.
"Perbedaa jumlah tiap negara, didasarkan pada kualitas pengujian, berarti sebagian besar jumlah yang ditapilkan tidak informatif," jelas Bommer.
Atas temuan itu Jerman saat ini menguji sekitar 500.000 pasien setiap Minggunya denga tujuan meningkatkan jumlah tersebut.
Sedangkan Inggris melakukan pengujian 10.000 penduduknya setiap harinya untuk meningkatkan jumlah deteksi orang terinfeksi Covid-19.
Laporan ini telah dipublikasikan di situs Universitas dan belum muncul di jurnal akademik manapun.