Beberapa jam sebelum konferensi Duterte, ada laporan media tentang beberapa penangkapan penduduk di daerah miskin Manila yang memprotes kedukupan bantuan pangan dari pemerintah.
Amnesty International menyebut warga Filipina mengaku kepada kelompok aktivis bahwa polisi dengan keras membubarkan demonstran dengan tongkat kayu, termasuk seorang pria dan bayinya.
Direktur Amnesty International Filipina Butch Olano mengatakan "kebijakan menembak untuk membunuh" dari presiden adalah "ciri yang menghancurkan dari kepresidenannya."
"Mematikan, kekuatan yang tanpa pemeriksaan tidak boleh disebut sebagai metode untuk menanggapi keadaan darurat seperti pandemi COVID-19," katanya.
Amnesty International mengklaim bahwa lebih dari 17.000 orang telah ditangkap karena pelanggaran terkait dengan lockdown dan perintah jam malam.
Pekan lalu, Human Rights Watch menuduh polisi dan pejabat setempat telah memaksa orang yang ditangkap karena melanggar aturan untuk masuk ke dalam kandang anjing.