Find Us On Social Media :

Ingin Buat Sensor yang Bunyi Saat Tangan Dekat Dengan Wajah untuk Lawan Covid-19, Tapi 2 Magnet Malah Terjebak di Hidung Ilmuwan Ini

By Mentari DP, Selasa, 31 Maret 2020 | 15:50 WIB

Daniel Reardon.

Intisari-Online.com - Di tengah pandemi virus corona (Covid-19) seperti ini, kita diminta menjaga kesehatan dengan cara tinggal di rumah.

Agar tidak bosan selama di rumah, beberapa orang pun melakukan aktivitas lain.

 

Tentu aktivitas lain tersebut haruslah sesuatu yang aman dan tidak membahayakan Anda dan keluarga selama di rumah.

Ingat, salah satu cara untuk melindungi diri kita dari virus corona adalah tidak menyentuh wajah.

Baca Juga: Baru Pulang dari Jakarta dan Naik Bus, Seorang Pria di Garut Positif Virus Corona, Bukti Kita Tidak Boleh Mudik di Tengah Pandemi Covid-19

Namun seorang ilmuwan malah melakukan sesuatu pada wajahnya dan membuatnya masuk rumah sakit.

Dilansir dari cnn.com pada Selasa (31/3/2020), seorang astrofisikawan (ilmuwan yang mengamati astronomi yang berhubungan dengan planet, bintang, dan galaksi) bernama Daniel Reardon tinggal di Melbourne, Australia.

Dilaporkan ilmuwan berusia 27 tahun tersebut berpikir bahwa dia akan mencoba membuat sensor yang dapat berbunyi ketika tangan kita berada di dekat wajah kita.

Baca Juga: Resmi Mundur dari Anggota Keluarga Kerajaan Inggris, Ini yang Akan Terjadi pada Harry dan Meghan Markle

Caranya dengan meletakkan beberapa komponen elektronik di sekitar wajahnya dan mencobanya apakahkah efektif dengan tangannya sendiri.

"Aku hanya merasa sedikit bosan ketika ide tersebut muncul," kata Reardon.

Ketika sedang melakukan uji cobanya, efek dari sensor tersebut malah berlawanan dari apa yang dia inginkan.

Alih-alih membuat suara ketika tangannya dekat dengan wajahnya, malah sensor itu tu berdengung tanpa henti.

"Aku tertawa dan menyerah untuk sementara waktu," tambahnya.

Lalu tiba-tiba Reardon mendapat ide lain. Tanpa berpikir risiko, dia melakukannya.

"Lalu aku mulai melakukannya lagi dengan cara menempatkan magnet di wajahku."

"Pertama di cuping telingaku."

"Lalu di lubang hidungku."

Baca Juga: Paket dari Belanja Online dan Plastik Makanan Online Bisa Sebarkan Virus Corona? Begini Penjelasannya dan Cara Mencegahnya

Tidak ada masalah. Hingga dia meletakkan magnet di lubang hidungnya yang lain.

"Masalahnya adalah ketika saya meletakkan magnet di lubang hidung saya yang lain," katanya.

"Mereka semua terjepit bersama dan membuat hidungnya kesakitan.

Karena tidak bisa memindahkannya sendiri, Reardon akhirnya menuju ke rumah sakit setempat.

Dia mengatakan dia menghabiskan sekitar satu jam di sana, di mana dia menggambarkan fasilitas itu sebagai "sangat tenang".

Sebab, pasien virus corona dibawa ke rumah sakit lain.

"Beberapa dokter dan beberapa perawat datang untuk menertawakan kondisi saya," kata Reardon.

"Pada akhirnya, dua dokter menarik masing-masing magnet setiap lubang hidung."

Baca Juga: 'Ini Bukan Virus Biasa', Pesan dari Mereka yang Sembuh dari Covid-19

Kini, kondisi Reardon lebih baik.

"Saya agak kesakitan ketika mereka menggerakkan magnet," katanya.

"Tapi selain itu tidak apa-apa."

Sejauh ini, Australia memiliki lebih dari 4.200 kasus virus corona dan 17 kematian, menurut angka dari Johns Hopkins University.

Menanggapi wabah itu, negara itu memperketat pembatasan pergerakan.

Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan pertemuan publik akan terbatas pada dua orang dan memerintahkan penduduk untuk tinggal di rumah.

Kecuali untuk belanja kebutuhan, perawatan medis, olahraga, pekerjaan, atau pendidikan.

Baca Juga: Diserang Virus Corona, Begini Kerja Sistem Imum demi Melindungi Tubuh Kita dari Penyakit yang Menyerang Tersebut