Mengutip Asiaone, disebutkan bahwa Sistem kesehatan Indonesia sangat terdesentralisasi, sehingga sulit bagi pemerintah pusat untuk mengoordinasikan responsnya di kepulauan yang luas dengan sekitar 19.000 pulau yang membentang 5.100 km.
Kurangnya tempat tidur unit perawatan intensif (ICU) juga mengkhawatirkan para ahli, terutama karena Indonesia memasuki musim puncak demam berdarah, yang menambah permintaan untuk fasilitas.
"Jika Anda sakit parah dan bisa masuk ICU dan memakai ventilator, kebanyakan orang harus selamat," kata Archie Clements, spesialis kesehatan masyarakat dari Universitas Curtin Perth, merujuk pada orang yang terinfeksi virus corona.
"Jika kamu tidak membawanya ke ICU dan memakai ventilator, maka mereka akan mati."
Sebuah studi dalam jurnal Critical Care Medicine pada Januari, yang membandingkan tempat perawatan intensif untuk orang dewasa di negara-negara Asia menggunakan data 2017, menemukan bahwa Indonesia memiliki 2,7 tempat perawatan kritis per 100.000 orang, di antara yang terendah di wilayah tersebut.