Find Us On Social Media :

Kepergok Warga Sedang Melakukan Hubungan Intim di Sebuah Sumur, Kakak-Beradik Bikin Heboh Tana Toraja, Ini Risiko Mengerikan Inses

By Khaerunisa, Sabtu, 28 Maret 2020 | 11:16 WIB

(Ilustrasi) Hubungan inses

Baca Juga: Yahudi, Kristen, dan Muslim Panjatkan Doa Bersama-sama di Yerusalem, Memohon Wabah Covid-19 Cepat Selesai: 'Kita Semua Berasal dari Akar yang Sama'

1. Risiko genetik besar

Sebuah studi di Cekoslowakia membahas tentang anak-anak hasil hubungan sedarah dari negara itu.

Hasilnya, sebanyak 42 persen anak menderita cacat lahir, bahkan menderita kematian dini.

Selain itu, studi tersebut juga menjabarkan bahwa 11 persen anak yang lahir dari hubungan sedarah berpotensi mengalami gangguan mental.

Ketika dua organisme yang memiliki hubungan darah dan melakukan hubungan, maka tingkat homozigositas cenderung lebih unggul.

Hal ini berarti keturunan yang dihasilkan memiliki peluang lebih besar untuk menerima alel (gen pada kromosom) identik dari ayah dan ibu mereka.

Akibatnya, dapat terjadi pengurangan keragaman genetik yang menyebabkan tidak adanya bantuan organisme untuk bertahan hidup dari perubahan lingkungan dan beradaptasi.

Selain itu, orang tersebut dimungkinkan menderita penurunan kebugaran biologis, seperti si anak mengembangkan gangguan resesif autoimun.

Adapun risiko penurunan kesehatan ini makin besar saat dua gen yang berpotensi membahayakan saling bertemu.

Apalagi, jika terjadi pernikahan sedarah, maka pertemuan alel yang sama meningkat dan menyebabkan potensi yang lebih besar.

Baca Juga: Selalu Tampil Necis dan Parlente, Selain Sebagai Simbol Perjuangan, Ada Alasan Khusus Ini Mengapa Bung Karno Pakai Peci Selalu Miring

2. Risiko kecacatan

Tidak hanya berpotensi mengalami kematian dini dan gangguan mental, hubungan sedarah juga dapat menimbulkan cacat lahir.

Berikut sejumlah contoh cacat yang terlihat dalam kasus inses, yakni: