Penulis
Intisari-Online.com - Secara umum, kepribadian seseorang dibagi ke dalam dua tipe, yaitu introvert dan ekstrovert.
Mengutip Kompas.com, dalam buku 'Psychologi Types' karya psikolog Carl Jung, introvert didefinisikan sebagai orang-orang yang lebih suka menyendiri dalam beberapa kegiatan kreatif, seperti membaca atau menggambar.
Orang yang memiliki tipe kepribadian ini bukan berarti antisosial.
Mereka hanya merasa lebih cocok bergaul pada lingkup sosial yang lebih kecil.
Mereka memiliki empati dan pertemanan akrab dan kuat dengan segelintir orang saja.
Sementara itu, ekstrovert didefinisikan sebagai orang-orang yang senang berada di antara banyak orang.
Mereka yang ekstrovert pada umumnya memiliki keinginan yang kuat terhadap pengalaman baru yang menarik, hubungan sosial dan kesempatan memimpin.
Mengingat pentingnya social distancing dan self isolation saat ini, bukan tidak mungkin jika 'Si Ekstrovert' akan lebih sulit beradaptasi.
Mau tidak mau, di tengah ancaman infeksi virus corona ini semua orang harus melakukan social distancing dan self isolation.
Mengutip Kompas.com, social distancing merupakan cara yang direkomendasikan oleh ahli kesehatan untuk memperlambat penyebaran penyakit yang ditularkan dari orang ke orang.
Cara ini mengharuskan kita untuk menjaga jarak satu sama lain sehingga virus atau patogen apa pun tidak dapat menyebar dari satu orang ke orang lain.
Social distancing menjadi langkah yang tepat menghadapi penyebaran virus corona yang begitu pesat, terlebih obat dan vaksin virus ini belum dapat menjangkau semua orang, juga masih terus dalam pengembangan.
Mengutip Fox melalui Kompas.com, Dr Anthony Fauci selaku Director of National Institute of Allergy and Infectious Disease menyebutkan bahwa virus ini akan tetap mengifeksi orang sampai ditemukannya vaksin.
“Faktanya, virus ini akan tetap menginfeksi manusia dan menjadi outbreak sampai ditemukannya vaksin atau pengobatan,” tuturnya seperti dikutip dari Vox, Rabu (18/3/2020).
Kabar buruk lainnya, terutama untuk para ekstrovert, penelitian terbaru yang dilakukan oleh Covid-19 Response Team di Imperial College of London menyebutkan bahwa social distancing efektif dalam menurunkan angka infeksi jika dilakukan dalam waktu lama.
Social distancing ini harus dilakukan secara konsisten sampai vaksin atau pengobatan Covid-19 ditemukan.
“Mungkin selama 18 bulan, atau lebih dari itu,” sebut laporan tersebut.
Delapan belas bulan tentu bukan waktu yang singkat, namun semua orang harus melalui masa-masa tersebut, termasuk para ekstrovert.
Social distancing akan menjadi tantangan tersendiri bagi mereka pemilik tipe kepribadian tersebut.
Lalu, bagaimana cara menghadapi social distancing untuk ekstrovert?
Baca Juga: Sering Ditanyakan, Presiden Jokowi Ungkap Alasannya Tak Pilih Lockdown Demi Perangi Virus Corona
Melansir Personalitygrowth.com, ada beberapa hal yang bisa dilakukan ekstrovert hadapi social distancing di tengah virus corona, apa saja?
1. Mengobrol lewat telepon atau video call
Meskipun tidak sama dengan interaksi langsung, obrolan video dan panggilan suara sangat membantu.
Berkirim pesan memang bisa menjadi cara tetap berhubungan dengan teman dan orang yang dicintai, tetapi cara ini tidak membuat ekstrovert mendengar seseorang atau melihat wajah, hal tersebut tidak sama apalagi bagi ekstrovert.
Mengobrol video dengan teman bisa menjadi cara yang bagus untuk merasa dekat dengan seseorang, bisa mendengar mereka berbicara dan menonton bahasa tubuh mereka dan ekspresi wajah dapat membuat perbedaan besar.
Meskipun cara itu juga tidak bisa membuat mereka melakukan kontak fisik dengan orang lain, setidaknya itu masih lebih baik.
Salung berbicara dengan seseorang dapat sedikit membantu menjernihkan pikiran ekstrovert.
Baca Juga: Sering Ditanyakan, Presiden Jokowi Ungkap Alasannya Tak Pilih Lockdown Demi Perangi Virus Corona
2. Mengeksplor kreativitas
Jalan kreatif bisa sangat membantu bagi orang ekstrovert yang terjebak di dalam rumah atau ruangan sepanjang hari.
Bisa dengan menulis, melukis, menggambar, dan sebagainya.
Cara ini bisa dilakukan untuk mengekspresikan emosi-emosi batin itu dan menjaga diri mereka tetap teralihkan dapat bermanfaat.
Kegiatan kreatif dapat membantu orang ekstrovert merasakan koneksi.
Dapat juga membantu untuk membagikan ini dengan orang yang mereka cintai, menunjukkan kepada mereka apa yang telah mereka habiskan hari-hari mereka bekerja.
Meskipun tidak semua orang artistik secara alami, masih ada banyak kegiatan kreatif yang dapat membantu menjaga orang ekstrovert agar tidak terlalu gila.
3. Menulis diary
Bagi sebagian orang, menulis diary bisa terasa konyol, tetapi ini bisa menjadi cara yang bagus untuk menjaga agar tidak menjadi sedikit gila.
Bagi orang ekstrovert yang memiliki pikiran sibuk, menuliskan pikiran dan perasaan batin itu dapat benar-benar bermanfaat.
Hanya meluangkan waktu untuk menuliskan apa yang telah Anda lakukan sepanjang hari, dan semua pikiran dan perasaan yang mungkin mengganggu Anda juga.
Menuliskan apa yang dipikirkan dan dirasakan di atas kertas dapat membantu memberi Anda rasa kejelasan dan kenyamanan.
4. Sibukkan diri melakukan hobi
Misalnya menyibukkan diri dengan bermain game, mendengarkan musik, video di YouTube, atau audiobook.
Untuk ekstrovert audiobook dapat membantu mereka merasa terhubung dan bahkan lebih tenggelam dalam ide dunia lain ini dengan orang lain ini.
Hanya dengan meluangkan waktu untuk menempatkan diri Anda dalam pikiran para tokoh ini dan dunia mereka yang lain, dapat membantu orang ekstrovert merasa terhubung dan menjaga pikiran mereka terganggu.
Baca Juga: Jangan Bandel! Bukan Cuma Hajatan Saja, Ini Kriteria Kerumunan yang Bakal Dibubarkan Polisi!
5. Melakukan Perawatan diri
Perawatan diri penting untuk semua orang, terutama seseorang yang terjebak di rumah untuk waktu yang lama.
Tidak melihat orang lain mungkin dapat membuat ekstrovert sangat mudah untuk mengabaikan bagian diri sendiri.
Beberapa perawatan yang bisa dilakukan misalnya bermeditasi, merapikan rambut, mengenakan masker wajah atau hanya menghabiskan waktu berolahraga.
Penting untuk tidak mengabaikan perawatan diri selama waktu Anda menjaga jarak sosial.