Find Us On Social Media :

Bukan Cuma Satu-Dua Bulan, Ilmuwan China Peringatkan Virus Corona Akan Menyerang Eropa Selama Dua Tahun!

By Tatik Ariyani, Senin, 23 Maret 2020 | 07:57 WIB

ilustrasi eropa

Intisari-Online.com - Jumlah kasus virus corona di dunia telah mencapai lebih dari 300.000 kasus.

Wabah ini telah dilaporkan di lebih dari 160 negara. Adapun jumlah kematian dan pasien sembuh di setiap negara berbeda-beda.

Saat ini, epidemi corona di Italia menjadi yang paling buruk di dunia.

Italia telah mencatatkan 53.578 kasus dengan jumlah kematian mencapai 4.825 kasus dengan 6.072 pasien telah dinyatakan sembuh.

Baca Juga: Pesta Pernikahan Berujung Tragedi, Puluhan Tamu Terjangkit Corona, Ini Curhat Pilu Sang Pengantin: 'Orang-orang Menuduh Kami Tidak Bertanggung Jawab'

Seorang ilmuwan China tentang penyakit menular mengatakan, Eropa harus meletakkan gagasan bahwa pandemi Covid-19 akan segera berakhir.

Sebagai gantinya, Benua Biru harus mempersiapkan pertempuran melawan virus corona yang dapat berlangsung hingga dua tahun.

Melansir South China Morning Post, peringatan tersebut berasal dari Zhang Wenhong, kepala tim ahli klinis Covid-19 Shanghai.

Dia merilis warning tersebut ketika negara-negara Eropa, termasuk Italia, Spanyol dan Jerman, mengalami kenaikan tajam dalam jumlah infeksi dan kematian.

Baca Juga: Bawang Merah Plus Minyak Kelapa, Obat Penurun Panas si Kecil yang Ampuh dan Patut Dicoba, Simak Caranya Seperti Berikut Ini

Sementara, China tengah bekerja keras untuk mencegah kasus impor corona setelah melaporkan hanya satu kasus domestik baru dalam empat hari terakhir.

"Akan sangat normal jika virus datang dan pergi, dan berlangsung selama satu atau dua tahun," kata Zhang dalam konferensi video yang diselenggarakan oleh konsulat Tiongkok di kota Düsseldorf, Jerman.

"Saya dapat memberitahu Anda sekarang, lupakan gagasan bahwa pandemi ini akan segera berakhir di Eropa dalam waktu dekat," katanya kepada audiens yang sebagian besar adalah ekspatriat dan mahasiswa Tiongkok seperti dikutip dari South China Morning Post.

Baca Juga: Coba Deh Celup Pisang Mentah dalam Yogurt, Camilan Sehat untuk Penderita Diabetes!

Zhang, yang juga direktur departemen penyakit menular di Rumah Sakit Huashan Universitas Fudan di Shanghai, sebelumnya meramalkan bahwa epidemi di China akan memuncak antara April dan Juni, sebelum jatuh kembali di musim panas, kembali secara sporadis melalui musim gugur dan musim dingin, dan memuncak lagi , meskipun mungkin dalam skala yang lebih kecil, musim semi berikutnya.

Namun, lanjutnya, karena wabah ini sekarang menjadi pandemi, tidak dapat dihindari bahwa itu akan diperpanjang, dan kapan tepatnya itu dapat dikendalikan - baik musim panas ini atau berikutnya - akan tergantung pada upaya global untuk menahannya.

"Untuk mengatasi wabah ini dalam waktu singkat, langkah-langkah yang dilakukan harus sangat radikal," kata Zhang, seraya menambahkan bahwa China mampu memaksakan penutupan kota yang luas berkat fakta bahwa wabah awal bertepatan dengan liburan Tahun Baru Imlek, ketika sekolah dan bisnis tetap ditutup.

"Kalau saja seluruh dunia bisa berhenti bergerak selama empat minggu, pandemi bisa dihentikan. Tapi saya tidak bisa membayangkan penskorsan global total yang mungkin terjadi. Bahkan di Jerman atau Eropa,” katanya.

Di beberapa daerah paling parah di Eropa, seperti Italia utara, langkah-langkah ketat seperti penguncian, jam malam dan penutupan sekolah telah diberlakukan.

Tetapi tanpa tindakan simultan di seluruh dunia, negara-negara yang memberlakukan tindakan pengendalian akan tetap terpapar pada risiko infeksi impor, seperti yang ditemukan China, kata Zhang.

Baca Juga: Yuk Lakukan! Hal-hal Sederhana Ini Bisa Menjadi Kontribusi Kita Jaga Kelestarian Air dan Ikut Serta Mengatasi Ancaman Besar Perubahan Iklim

Menurutnya, ketika penyakit ini menyebar lebih luas dan jumlah kematian meningkat, pemerintah dunia cenderung mengubah strategi mereka dan memperkenalkan langkah-langkah isolasi dengan tingkat yang lebih tinggi.

"Saya melihat tren yang baik bahwa pemerintah menjadi semakin proaktif. Selama strategi semua negara menjadi semakin kuat, pengendalian pandemi yang efektif hanyalah masalah waktu," tegasnya.

Barratut Taqiyyah Rafie

Artikel ini pernah tayang di Kontan.id dengan judul "Warning ilmuwan China: Virus corona akan menyerang Eropa selama dua tahun!"