Find Us On Social Media :

Saddam Hussein, Sejak Kecil Suka Berkelahi Bahkan Jadi Pimpinan Geng

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 19 April 2018 | 15:30 WIB

Intisari-Online.com – Di media sosial sedang viral sebuah video yang menggambarkan pembongkaran makam Saddam Hussein untuk memindahkan jenazahnya ke desa kelahirannya. Siapakah sebenarnya Saddam Hussein yang pernah menjadi Presiden Irak ini?

Sejak kecil ia dikenal sebagai laki-laki keras dan kuat. Wajar bila kemudian menjadi pemimpin Irak. Saking kuatnya, dalam karier politiknya ia seakan sulit didepak. Hukuman mati yang pernah dijatuhkan kepadanya pun tak mempan menghentikan hidupnya.

Mungkinkah kekuatan AS yang maha dahsyat mampu menyingkirkannya?

Said K. Aburish, wartawan dan penulis buku Saddam Hussein: The Politics of Revenge berpendapat, Saddam butuh waktu 20 tahun untuk membangun citra tentang dirinya, kepribadiannya.

Baca juga: Di Balik Kekejamannya, Ternyata Saddam Hussein Pernah Menulis Novel Romantis yang Bisa Anda Beli di Amazon

Ia menjadi tokoh yang begitu misterius. Tidak aneh, karenanya, setelah Perang Teluk I (1991) lawan-lawannya menciptakan suatu kepribadian yang sangat berbeda. Setiap lawannya memiliki gambaran sendiri-sendiri tentang Saddam.

Ibarat cerita, ia sebuah cerita yang belum sampai titik akhir. Sebuah cerita yang terus ditulis. Akhirnya, orang pun bertanya, Saddam Hussein, siapakah dia? Mengapa ia begitu kuat dan kukuh bertahan di kursi kekuasaannya yang sudah diduduki sejak 1979?

Buku Saddam Hussein, Political Biography karya Efraim Karsh dan Inari Rautsi menyebutkan, Saddam lahir pada 28 April 1937 di Desa Auja (ada yang menulis Al Awja atau Ouja), Tikrit, 160 km barat laut Baghdad.

Saddam Hussein berasal dari keluarga petani miskin bemama Hussein al-Majid. Ayahnya  meninggal sebelum ia dilahirkan. Ibunya, Sabha, merasa tidak mampu menghidupi Saddam kecil. Karena itu, ia menyerahkan Saddam kepada saudaranya, Khairallah Talfah.

Baca juga: Belajar dari Saddam Hussein dan Muammar Gaddafi, Kim Jong Un Genjot Program Nuklir di Tahun 2018

Di bawah didikan pamannya yang amat membenci dinasti Hashemite yang berkuasa di Irak dan bukan dinasti Irak, inilah, Saddam - yang berarti "orang yang menghadapi" - tumbuh.

Dari kudeta ke kudeta

Ketika masih kecil, kawan-kawannya mengenal Saddam sebagai bocah yang suka berkelahi dan suka menggertak yang lemah. Tidak aneh, ketika berusia 16 tahun, ia sudah memimpin sebuah geng jalanan.