Find Us On Social Media :

Pemerintah Indonesia Umumkan, Telah Siapkan Dua Obat Ini Untuk Menangani Pasien Virus Corona

By Afif Khoirul M, Jumat, 20 Maret 2020 | 17:26 WIB

Klorokuin obat malaria yang disebut bisa mengobati virus corona.

Intisari-online.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungapkan telah memesan sekitar 5 juta obat untuk Virus Corona.

Hal tersebut diungkapkan Jokowi dalam konferensi pers, Jumat (20/3/2020) sore.

Disebutkannya, obat-obatan tersebut terdiri dari Avigan dan Klorokuin.

Namun disampaikannya, untuk vaksin virus corona hingga saat ini belum ditemukan.

Baca Juga: Inilah 4 Hal yang Sebaiknya Tidak Pernah Anda Lakukan Saat Social Distancing

Jokowi mengungkapkan, obat tersebut telah diuji di sejumlah negara yang terdampak virus corona.

"(obat) Ini telah dicoba oleh satu, dua, tiga negara dan memberikan kesembuhan."

"Yaitu Avigan, kita telah mendatangkan 500 ribu yang akan kita coba dan dalam proses pemesanan 2 juta."

"Yang kedua klorokuin, ini kita telah siap 3 juta," ungkapnya.

Baca Juga: Selain Sensasi Terbakar di Dada, Gejala Maag Kambuh Termasuk Rasa Pahit di Mulut dan Kesulitan Menelan

Jokowi mengungkapkan, dengan adanya obat yang sudah dan akan dipesan merupakan bukti bahwa pemerintah tidak tinggal diam dengan wabah ini.

"Kecepatan ini yang ingin sampaikan bahwa kita tidak diam, tetapi mencari hal-hal informasi apa yang bisa kita menyelesaikan Covid-19," ungkap Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga mengatakan, bahwa sore ini telah dilakukan rapid test di Jakarta Selatan.

"Sudah dilakukan sore ini di wilayah yang dulu sudah diketahui ada kontak tracing dari pasien-pasien yang positif."

"Sehingga dari situlah didatangin dari rumah ke rumah untuk di tes," ungkapnya.

Ia menegaskan, untuk rapid test ini memang ada wilayah prioritas.

Baca Juga: Dampaknya Sangat Besar untuk Mencegah Penyebaran Covid-19, 'Social Distancing' Jadi Langkah Tepat di Tengah Merebaknya Virus Corona, Yuk Jangan Bandel Lagi!

Yakni wilayah yang dianggap paling rawan untuk persebaran kasus virus corona.

"Jadi memang ada prioritas dan kita memprioritaskan wilayah yang menurut hasil pemetaan menunjukkan hasil yang paling rawan, di Jakarta Selatan," ungkapnya.

Jokowi akan Adakan Rapid Test secara Desentralisasi

Presiden Jokowi mengungkapkan, hari ini pemerintah telah mulai melakukan rapid test.

Diketahui, rapid test adalah uji cepat yang dilakukan untuk melacak infeksi virus SARS-CoV-2 atau virus Corona.

Hal tersebut diungkapkan Jokowi dalam konferensi pers, Jumat (20/3/2020) sore.

"Hari ini pemerintah telah mulai melakukan repid test sebagai upaya untuk memperoleh indikasi awal apakah seseorang positif terinfeksi covid-10 atau tidak," terang Jokowi.

Ia mengatakan, pemerintah memprioritaskan wilayah yang menurut hasil pemetaan menunjukkan indikasi yang paling rawan terhadap Covid-19.

Baca Juga: Setelah 3 Bulan 'Perang' Lawan Corona, Akhirnya China Pertama Kali Umumkan 0 Kasus Positif Domestik, Puluhan Ribu 'Pahlawan' di Wuhan Ini Rasakan Dampak Baiknya

"Pemerintah telah memutuskan untuk melakukan desentralisasi tes yang memberikan kewenangan kepada laboratorium yang telah ditunjuk Kementerian Kesehatan," ujar Jokowi.

Pemerintah juga sedang menyiapkan infastruktur pendukung yakni berupa ruang isolasi dan rumah sakit.

"Rumah Sakit Wisma Atlet Kemayoran siap dijadikan Rumah sakit darurat Covid-19 dan juga sebagai rumah isolasi pada Sabtu (21/3/2020) malam," terangnya.

Pulau Sebaru dan Pulau Galang juga akan disiaokan untuk karantina dan observasi serta isolasi.

Untuk Pulau Galang, akan selesai dibangun pada 28 Maret 2020.

Selain itu, Jokowi juga mengatakan, kapasitas rumah sakit rujukan akan terus ditingkatkan dan ditambah.

Baik dari sisi ruang peralatan, obat hingga sumber daya manusia.

Rumah Sakit TNI, Rumah Sakit Polri serta Rumah Sakit BUMN yang ada di daerah-daerah terinfeksi juga telah disiapkan untuk penanganan Covid-19. (Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jokowi Sebut Telah Pesan 5 Ribu Avigan dan Siapkan 3 Juta Klorokuin untuk Obat Virus Corona