Penulis
Intisari-Online.com – Stroke terjadi ketika tubuh berhenti memasok darah ke otak. Stroke iskemik adalah jenis stroke yang paling umum, dan berkembang karena penyumbatan di arteri di sekitar otak.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), stroke adalah penyebab kematian nomor lima di Amerika Serikat.
Sekitar 87% dari semua stroke adalah stroke iskemik.
Stroke iskemik adalah jenis yang paling umum, dan intervensi dini sangat penting.
Baca Juga: Kenali Gejala Stroke Hemoragik Salah Satunya Sakit Kepala Mendadak dan Parah
Stroke iskemik terjadi karena aterosklerosis, yang menyebabkan timbunan lemak dan penumpukan plak kolesterol dalam pembuluh darah.
Ketika terlalu banyak plak terkumpul di satu tempat, itu dapat menghalangi aliran darah ke organ vital.
Gumpalan darah mungkin menempel pada penumpukan plak saat melewati pembuluh darah, yang juga menciptakan penyumbatan.
Leher mengandung arteri karotid, yang merupakan pembuluh darah yang memasok darah ke otak. Jika plak menghalangi arteri karotis (penyakit arteri karotis), stroke mungkin terjadi.
Aterosklerosis sebagian besar tanpa gejala. Oleh karena itu, banyak orang tidak tahu mereka menderita aterosklerosis sampai mereka terserang stroke atau mengalami efek lain dari arteri yang tersumbat di dekat organ yang berbeda, seperti serangan jantung.
Faktor risiko
Faktor risiko utama untuk stroke iskemik dan penyakit arteri karotis adalah sama.
Mereka yang berisiko mengalami stroke iskemik, adalah:
- Tekanan darah tinggi: Ini adalah penyebab utama stroke.
- Diabetes: Orang dengan diabetes empat kali lebih mungkin memiliki penyakit arteri karotis.
- Aterosklerosis atau penyakit arteri karotis: Memiliki salah satu dari kondisi ini atau riwayat keluarga dengan kondisi ini dapat meningkatkan risiko stroke.
- Atrial fibrilasi (Afib): Sekitar 15% dari stroke terjadi pada orang yang memiliki Afib.
- Kadar kolesterol: Kadar kolesterol lipoprotein densitas rendah (LDL) "buruk" yang tinggi atau kadar kolesterol HDL densitas tinggi "baik" yang baik dapat berkontribusi terhadap penumpukan plak di arteri.
- Gaya hidup yang kurang gerak: Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan kelebihan berat badan. Ini meningkatkan risiko penumpukan plak arteri.
- Kelebihan berat badan atau obesitas.
- Diet yang tidak sehat: Mengkonsumsi terlalu banyak lemak jenuh atau trans dan makanan yang tinggi kolesterol, natrium, dan gula dapat menyebabkan diabetes, penumpukan plak, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi.
- Usia di atas 55 tahun: Risiko stroke meningkat pada orang berusia di atas 55 tahun dan meningkat setiap dekade.
Orang yang pernah mengalami transient ischemic attack (TIA) sebelumnya juga berisiko terkena stroke iskemik. TIA, atau "stroke ringan" adalah penyumbatan sementara darah ke otak.
Gejala TIA sama dengan gejala stroke iskemik, tetapi biasanya berlangsung kurang dari 5 menit dan tidak menyebabkan kerusakan permanen.
Sekitar sepertiga dari semua orang yang memiliki TIA akan mengalami stroke yang lebih parah dalam 1 tahun.
Gangguan pasokan darah ke otak menyebabkan semua stroke iskemik.
Namun, stroke iskemik dapat dimulai di berbagai area tubuh dan dapat terjadi karena berbagai jenis penyumbatan:
Baca Juga: Ini Gejala Stroke Ringan yang Jangan Diabaikan, Salah Satunya Mati Rasa pada Salah Satu Sisi Tubuh
Stroke emboli: Ini terjadi ketika gumpalan darah, sepotong plak, atau objek lain terbentuk di bagian tubuh yang berbeda dan berjalan ke pembuluh darah otak.
Stroke trombotik: Jenis stroke ini terjadi ketika trombus atau gumpalan terbentuk di dalam pembuluh darah di otak.
Gejala stroke iskemik
Stroke dapat mengancam jiwa, jadi penting untuk segera mencari perawatan medis jika gejalanya muncul.
Gejala stroke iskemik sering mempengaruhi satu sisi tubuh dan berkembang dengan cepat.
American Stroke Association (ASA) merekomendasikan agar orang-orang mengingat F.A.S.T.
Seperti dilansir dari medicalnewstoday, ini adalah singkatan dari:
- F (Face) = Wajah terkulai: Orang mungkin melihat satu sisi wajah terkulai atau merasa mati rasa. Orang lain dapat memeriksa gejala ini dengan meminta orang tersebut tersenyum atau menjulurkan lidah.
Jika senyum mereka tidak rata, atau lidah mereka bergerak ke satu sisi mulut bukannya ke tengah, ini bisa menjadi tanda peringatan untuk stroke iskemik.
A (Arm) = Kelemahan lengan: Tidak mampu mengangkat satu tangan atau merasa lemah atau mati rasa di satu lengan dapat menunjukkan bahwa stroke iskemik sedang terjadi.
S (Speech) = Masalah bicara: Ini mungkin termasuk tidak dapat berbicara atau mengulang kalimat dengan jelas. T (Time) = Saatnya menelepon layanan darurat: Hubungi layanan darurat segera untuk mengetahui indikator stroke iskemik lainnya.
Melampaui F.A.S.T., stroke juga dapat menyebabkan gejala-gejala berikut berkembang secara tiba-tiba:
- sulit berjalan
- pusing
- jatuh tanpa sebab yang bisa diidentifikasi
- ketidakmampuan tiba-tiba untuk memahami ucapan
- kebingungan
Baca Juga: Jangan Sampai Diabaikan Bila Melihat Gejala Stroke Otak, Salah Satunya Kesulitan Berbicara
- berkembang pesat masalah penglihatan
- sakit kepala parah tanpa sebab yang jelas