Find Us On Social Media :

Tak 'Terjangkit Panic Buying' karena Suatu Alasan, Begini Cara Orang-orang Kaya Eropa Hindari Virus Corona, Sewa Jet Pribadi, Kuliah Privat hingga Suntik Vitamin C Dosis Tinggi Rp 5,5 Juta Sekali Infus

By Muflika Nur Fuaddah, Selasa, 17 Maret 2020 | 10:03 WIB

Ilustrasi Jet Pribadi

Intisari-Online.com - Uang memang tidak bisa membeli imunitas, namun uang tergolong mampu membantu mencegah penyakit yang datang.

Nah, cara menghadapi merebaknya infeksi virus corona ternyata berbeda-beda bagi setiap orang, termasuk pada kelompok orang- orang kaya,

Lewat artikel ini dapat dilihat bagaimana orang-orang kaya di Eropa melindungi diri dari ancaman penyakit ini?

Lanserhof, sebuah fasilitas medis swasta di London's Arts Club, sebuah klub privat di London, Inggris, mendapati adanya lonjakan pertanyaan untuk Immune Plus Support Infusion, hingga sebesar 18 persen.

Baca Juga: 57 Tahun Lalu Gunung Agung Meletus dan Tewaskan 1.600 Orang, Tapi Kata Ilmuwan NASA Jika Gunung Agung Meletus Kita Harus Bahagia

Sesi infusi senilai 300 Poundsterling atau kira-kira Rp 5,58 juta itu menyediakan infus IV yang mengandung vitamin C dosis tinggi.

Di dalamnya juga terkandung asam amino untuk penambah kekebalan, dan seng yang berperan penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh.

Lalu, di ujung barat London, klub kebugaran privat Club 51 telah mengeluarkan saran kepada kliennya tentang cara terbaik untuk melindungi diri terhadap virus corona.

Baca Juga: Sering Gembar-gemborkan Jihad, ISIS Ternyata Takut Corona Hingga Larang Anggotanya ke Eropa, 'Wabah adalah Siksaan'

"Kami memberikan laporan untuk semua klien kami tentang 10 hal yang dapat dilakukan untuk membantu melindungi tubuh terhadap virus secara umum," kata pendiri Club 51, Jon Denoris.

Program seperti ini difokuskan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meski tidak secara khusus dirancang untuk melawan Covid-19.

Program-program Club 51 dibuat untuk jangka waktu berbulan-bulan, dan dirancang unik untuk setiap klien.

Di dalamnya digabungkan aturan pola makan, tidur, olahraga, dan suplemen seperti nootropics.

Baca Juga: Terbawa Emosi Sedih, Kecewa, Bingung, Beginilah Mereka yang 24 Jam Berada di Garda Depan Memerangi Wabah Covid-19, Kebahagiaan Hanya Satu: Melihat Para Pasien Sembuh

Namun, Lanserhof mengatakan sistem kekebalan yang sehat adalah senjata terbaik untuk melawan segala jenis virus, apakah itu Covid-19 atau sekadar flu biasa.

Sistem kekebalan yang lebih lemah lebih mungkin untuk terkena infeksi sekunder seperti pneumonia.

Dengan demikian mendukung sistem kekebalan yang kuat dan sehat melalui nutrisi yang baik, tidur cukup dan olahraga serta infus IV adalah kuncinya.

Membayar lebih demi cegah Covid-19

Baca Juga: Tempuh Jarak 200 Kilometer Melintasi Hutan Terpencil, Anjing Ini 'Berurai Air Mata' dalam Perjalanan Pulang ke Rumah Majikan yang 'Membuangnya'

Kekebalan tubuh adalah satu hal, tetapi menghindari virus menjadi cara yang lebih baik.

Namun untuk ini, tak bsia disangkal, mereka yang memiliki kemampuan lebih mempunyai sarana melakukan tindakan pencegahan ekstra.

Perusahaan jet pribadi melaporkan lonjakan bisnis sejak wabah virus corona merebak.

Seperti yang dikatakan oleh banyak eksekutif bisnis, check-in di terminal jet pribadi dan menghindari sirkulasi udara dari pesawat komersial adalah pilihan yang lebih aman jika benar-benar harus bepergian.

Baca Juga: Khawatir Terkena Corona, Warga Penuhi Ruang Isolasi RSUD Pasar Minggu, 'Pasien Terus Menerus Masuk'

Langkah serupa juga bisa dilakukan untuk anak-anak dari keluarga kaya raya.

Tutors International, jasa penyedia layanan kuliah swasta elite, mendapati kenaikan permintaan besar-besaran sejak wabah virus corona.

“Kami menempatkan sumber daya tambahan untuk merekrut pendidik elite yang dapat memberikan les privat sementara waktu,” kata CEO Tutor International, Adam Caller.

Tidak lakukan panic-buying

Baca Juga: Rudalnya Sudah Dipesan hingga Gelontorkan 200 Juta US Dolar untuk Memboyongnya, Indonesia Dikabarkan Bernegosiasi dengan China untuk Beli Kapal Perang dari Negeri Tirai Bambu Itu

Di kala banyak orang panik membeli barang-barang seperti kertas toilet, para orang kaya justru menghindari berbelanja secara bersama-sama.

Kondisi paling akut terjadi di China, yang menyumbang 40 persen dari industri mewah global, dan Italia, baik produsen maupun tempat-tempat membeli barang mewah.

Badan sektor untuk industri barang mewah Inggris, Walpole mengatakan, industri barang mewah di Inggris juga menderita karena alasan yang sama.

Baca Juga: Banyak Daerah Tetapkan KLB Corona, Jokowi Justru Larang Pemerintah Daerah Lakukan Lockdown Terkait Covid-19, ini Penjelasannya

Banyak ketakutan akan penularan di ruang ritel.

Sebagian orang kaya lainnya melihat sedikit gunanya membeli barang-barang seperti mode atau perhiasan jika tidak ada kesempatan untuk memamerkannya.

Pengecualian terhadap tren pembelian barang mewah adalah masker wajah modis.

Masker wajah bahkan menjadi salah satu tren di beberapa pekan mode.