Penulis
Intisari-Online.com - Ayam berkokok seolah adalah hal yang biasa kita dengar sehari-hari.
Tapi, pernahkah Anda memperhatikan bagaimana mereka berkokok, terutama soal waktunya?
Mungkin Anda mengira bahwa mereka hanya berkokok di pagi hari atau jika di waktu yang lain maka hanya suara biasa.
Ternyata, ayam berkokok bukan sekedar asal bunyi saja loh.
Zaman dulu orangtua selalu berkata bahwa itu pertanda ada gadis (tak bersuami) sedang hamil.
Manusia modern mempunyai keterangan lain: itu hanya pertanda bahwa keesokan harinya matahari akan segan muncul.
Menurut Ir. Yusmichad Yusdja, ayam ialah peramal cuaca yang ulung.
Jika di malam kelam ada angsa tidur berdiri dengan kaki sebelah, pertanda esok bakal turun hujan.
Bebek pun bisa meramal cuaca. Setiap pagi biasanya kawanan bebek pergi bergegas, sambil berbunyi kwak-kwik-kwek. Ramai sekali.
Tetapi jika pagi itu mereka enggan pergi, tandanya cuaca bakal mendung.
Ayam jago lebih pintar. Jika esok matahari segan muncul, pukul satu malam kokoknya menggelegar.
Tetapi jika ia berkokok menjelang pagi, tandanya cuaca bakal cerah sekali.
Burung-burung bernyanyi, bebek bepergian, telur melimpah dan sang jago rajin menikah.
Mon kadi dan mon bidan
Ada hormon berahi pada ayam jantan, namanya mon kadi, sedangkan pada ayam betina namanya mon bidan.
Jika mon ini bekerja, pejantan jadi seronok, yang betina rajin bertelur.
Namun untuk menggiatkan mon kadi dan mon bidan, perlu cahaya terang matahari.
Mula-mula cahaya terang akan menyengat mata. Mata mengirimkan sengatan ke tempat mon.
Letaknya persis di belakang mata, dalam rongga kepala. Mon seperti mendapat semangat, lalu bekerja.
Itulah sebabnya mengapa kandang ayam harus terang, tidak suram.
Harus sarapan dulu
Kalau kandang tidak terang, berarti tidak ada telur.
Kalau hujan turun berhari-hari dan matahari bersembunyi, dijamin ayam tidak bertelur.
Tak heran, pada musim hujan harga telur selalu mahal.
Jika cahaya terang cukup, ayam akan bertelur setiap 26 jam sekali dan beristirahat sehari.
Biasanya mereka bertelur antara pukul 6 pagi sampai pukul 12 siang.
Kalau hari ini bertelur pukul 6, besoknya pukul 8. Esoknya pukul 10, esoknya lagi pukul 12 siang. Esoknya istirahat. Esok berikutnya mulai lagi pukul 6 pagi dan seterusnya.
Rumusnya 4-1-4-1-4 dan selanjutnya. Satu bulan mereka bertelur 24 butir, istirahat 6 hari.
Celakanya, sekalipun cahaya terang cukup, ayam enggan bertelur sebelum makan pagi.
Jika karyawan masuk kandang pukul 8 pagi, sekitar pukul 9 ia selesai memberi makan 1.000 ekor. Maka ayam bertelur pukul 10. Esoknya pukul 12. Esoknya istirahat.
Rumusnya 2-1-2-1 dan seterusnya. Satu bulan mereka bertelur 20 butir. Istirahat 10 hari.
Anda kehilangan 50.000 butir telur setahun. Atau 2,5 ton. Ah, betapa malangnya! Hanya gara-gara terlambat sarapan.
Apalagi jika cahaya terang tidak cukup. Anda bangkrut.
Jika jago berkeruyuk malam hari
Jika malam ayam jago berkeruyuk, ini ulahnya mon kadi. Ia peka terhadap perubahan cuaca.
Jika esok matahari terik, di malam hari mon kadi telah merasakan kehangatan udara.
Berahi sang jago bangkit. Dia pun berkokok ceria, sebagai tanda bagi istri-istrinya. Itulah sebabnya, semakin siang sang jago berkeruyuk semakin bakal buruklah cuaca esok harinya.
Kalau ingin memelihara ayam bibit, perlu telur yang harus ditunasi. Maka itu pemeliharaan ayam bibit di tempat yang kurang cahaya pasti rugi, karena ayam sedikit bertelur dan miskin perkawinan.
Akibatnya anak ayam yang dihasilkan juga sedikit.
Bagaimana jika ayam berkokok siang hari, padahal sedang hujan lebat?
Ini pertanda, beberapa menit lagi hujan berhenti dan udara akan panas.
Dan anda tidak perlu membatalkan rencana bepergian.
Listrik masuk kandang
Ada listrik masuk desa. Kampung terang benderang. Katanya ini perlu, supaya keluarga berencana berhasil. Tetapi ayam justru sebaliknya.
Jika listrik masuk kandang, ayam semakin banyak bertelur, karena cahaya listrik dapat menggantikan cahaya terang matahari yang tidak cukup.
Kata ahli, ayam petelur butuh cahaya terang 14 jam sehari.
Peternakan Anda barangkali mendapat cahaya terang kurang dari 14 jam sehari.
Mungkin karena bentuk kandang yang salah, terlalu banyak hujan dalam setahun, terlalu banyak pohon-pohon pelindung, angkasa selalu berawan.
Jika begini, perlu listrik masuk kandang. Bisa juga lampu petromak atau lampu minyak.
Jika di malam kelam ada angsa berteriak soak-sowek-soak, berbahagialah Anda, karena esok cuaca akan sangat ceria. (K. Tatik Wardayati)