Penulis
Intisari-Online.com - Penyebaran virus corona di seluruh dunia membuat banyak warga waspada dan melindungi dirinya agar tak terjangkiti.
Oleh karena itu tak heran jika di sejumlah negara, ibadah yang melibatkan kegiatan di ruang publik bersama-sama pun mulai dibatasi.
Misalnya saja Singapura yang memutuskan untuk menunda shalat Jumat sementara waktu, atau Malaysia yang memutuskan tetap melakukan shalat Jumat, tetapi dengan pedoman yang ketat.
Zulkifli Mohamad al-Bakri, menteri agama Malaysia menyakan akan menunda salat Jumat berjamaah apabila ada pengumuman dari Kementerian Kesehatan tentang virus corona yang tersebar luas.
Begitu juga dengan Iran, dilansir dari Reuters, wabah ini mendorong pihak berwenang untuk membatalkan Salat Jumat di 23 ibu kota dari 31 provinsi di Iran, termasuk Teheran dan kota-kota suci seperti Qom dan Mashhad, serta beberapa daerah lain yang terinfeksi.
Tak hanya umat muslim, umat Katolik di Vatikan juga mengalami nasib serupa.
Daily Mail melaporkan bahwa Paus Fransiskus memutuskan untuk menyampaikan doa-doa hari Minggu (8/3) melalui live streaming.
Hal itu dilakukan demi mencegah jemaah datang ke Lapangan Santo Petrus, Vatikan.
Padahal seperti yang kita ketahui, ceramah Paus yang disampaikan Lapangan Santo Petrus telah berlangsung selama berabad-abad dan menjadi sebuah tradisi.
Sementara tindakan-tindakan di atas dilakukan sebagai langkah preventif penularan virus corona, kasus penularan lewat acara keagamaan nyatanya sudah terjadi:
1. Tabligh Akbar
Kementerian Kesehatan Malaysia telah mengkonfirmasi 12 kasus positif corona yang terkait dengan tabligh akbar di sebuah masjid di Kuala Lumpur.
Acara itu melibatkan 10 ribu orang dari sejumlah negara dan berlangsung di Masjid Petaling, selama tiga hari dari 28 Februari hingga 1 Maret.
Akhirnya, pihak Malaysia melakukan pelacakan terhadap warganya yang pernah hadir dan meminta mereka untuk sukarela memeriksakan diri.
2. Komunitas jemaat Gereja Yesus Shincheonji
Berdasarkan hasil pemeriksaan, pemerintah menunjukkan lebih dari 266 ribu orang berhubungan langsung dengan jemaat Gereja Yesus Shincheonji terjangkit virus corona.
Ketua Komunitas di Daegu, Korea Selatan, itu pun telah meminta maaf karena dianggap menyebarkan virus.
Atas kejadian itu, setiap anggota komunitas yang pernah melakukan kontak dengan pasien corona diimbau untuk melakukan karantina sendiri.
Pemerintah juga telah menunda hingga membatalkan puluhan acara di Korsel karena merebaknya virus corona.
Baca Juga: Telur Rebus Memang Menyehatkan, Namun Jangan Lakukan Kesalahan Ini Saat Merebusnya!
Update Virus Corona di Belahan Dunia: 131.627 Kasus, 4.940 Meninggal, 68.529 Sembuh
Jumlah kasus virus corona secara global masih terus bertambah.
Sampai dengan hari ini, Jumat (13/03/2020) pagi total ada 131.627 kasus terkonfirmasi di seluruh dunia.
Adapun jumlah kematian ada sebanyak 4.940 dan total mereka yang sembuh adalah sebanyak 68.529.
Untuk 5 besar kasus virus corona terjadi di:
1. China dengan 80.793 kasus dengan jumlah kematian 3.169
2. Italia dengan 15.113 kasus dengan jumlah kematian 1.016
3. Iran dengan 10.075 kasus, jumlah kematian 429
4. Korea Selatan dengan 7.979 kasus, jumlah kematian 67
5. Spanyol dengan 2.965 kasus, jumlah kematian 84.