Intisari-Online.com - Pagi ini kabar tentang ratusan siswa SD Kristen Petra Alak di Kupang yang harus memanjat tembok demi bisa sekolah beredar.
Para siswa tersebut dikabarkan terpaksa memanjat karena setelah tembok didirikan, mereka harus memutar jalan beberapa kilometer untuk bisa sampai ke sekolah.
Belakangan, Bobby Pitoby, pemilik lahan di Kelurahan Penkase/Oeleta, Kecamatan Alak, Kota Kupang, membantah telah menuntup jalan.
Menurut Bobby, apa yang disampaikan pihak sekolah maupun, murid kepada wartawan adalah tidak benar.
"Tidak ada satu anak sekolah pun yang lompat pagar. Karena jika lompat, maka anak-anak itu pasti masuk ke lokasi lahan milik saya. Karena itu tidak benar anak lompat pagar saat ke sekolah," ujar Bobby kepada sejumlah wartawan di Kupang, Sabtu (7/3/2020) siang.
Bobby menuding, ada pihak tertentu yang mempolitisasi hal itu dengan tujuan ingin merusak nama baiknya.
Bobby menjelaskan, dirinya memang memiliki lahan di wilayah tersebut dan berencana akan membangun gudang.
Karena itu, pada Oktober 2019, dia membangun tembok pembatas di lahan miliknya.