Advertorial

Punya Ayah 'Terobsesi' Dengan ISIS, Gadis Ini Sampai Dipaksa Putus Sekolah Agar Ikut Pergi Ke Suriah Demi Bergabung Dengan ISIS 'Saya Maafkan Ayah Saya Karena Dia Juga Manusia'

May N

Editor

Nada Fedulla adalah seorang gadis dengan orang tua terobsesi dengan ISIS, dipaksa putus sekolah agar dapat pergi ke Suriah
Nada Fedulla adalah seorang gadis dengan orang tua terobsesi dengan ISIS, dipaksa putus sekolah agar dapat pergi ke Suriah

Intisari-online.com -“Kalau saya saja sih, ya saya akan bilang tidak. Tapi tentu saja, ini masih akan dibahas dalam rapat terbatas.”

Kalimat itu merupakan twit Presiden Joko Widodo di akun Twitter pribadinya, Kamis (6/2/2020), saat menanggapi pertanyaan wartawan terkait wacana pemulangan warga negara Indonesia yang diduga sebagai foreign terrorist fighter.

Di Indonesia, FTF dikenal juga sebagai teroris lintas batas.

Bahkan banyak di antara mereka yang membakar paspor Indonesia dan hengkang ke sejumlah negara, terutama di Timur Tengah.

Baca Juga: Di Masa Depan, Bayi Ini Tidak Akan Bisa Lihat Wajah Ayahnya, Seorang Dokter yang Jadi Pahlawan Sekaligus Korban Terburuk dari Virus Corona

Kicauan yang diunggah Jokowi pukul 09.04 WIB itu telah dibagikan ulang sebanyak 470 kali dan disukai lebih dari 2.200 orang.

Netizen pun ramai mengomentari cuitan tersebut, dan kebanyakan dari mereka menolak eks terduga teroris untuk dipulangkan ke tanah air.

Hal tersebut mereka ungkap lantaran khawatir akan membahayakan kondisi keamanan negara.

Seperti komentar dari @sanguan_saeutik, "Untuk mengambil keputusan seperti ini saja perlu dibahas berkali-kali, padahal kasus lama. Saran saya pak, jangan dipulangkan. Kalau mereka berulah di Tanah Air, siapa yang tanggung jawab? Mau lempar batu sembunyi tangan? Atau harus ada korban lagi agar kita belajar?”

Baca Juga: Ingin Mandiri Jadi Alasan Harry dan Meghan Markle Mundur dari Kerajaan Inggris, Sebenarnya Dari Mana Keluarga Kerajaan Paling Popular di Dunia Ini Dapat Uang?

Berdasarkan data Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenkopolhukam), setidaknya ada 660 WNI yang diduga menjadi teroris lintas batas.

Orang-orang yang tercatat sebagai WNI yang masuk dalam organisasi teroris internasional ternyata ada fakta menari dibaliknya.

Seperti yang diungkap oleh kantor berita BBC beberapa waktu lalu mengenai gadis Indonesia yang tak tahu akan dibawa sang ayah ke Suriah untuk jadi teroris.

Nada Fedulla, gadis remaja itu meneteskan air mata saat menceritakan pengalaman kelam dalam hidupnya sampai di tanah konflik, Suriah.

Baca Juga: Manfaat Daun Ketumbar untuk Kecantikan Kulit, Menunda Keriput di Wajah hingga Atasi Masalah Jerawat, Begini Cara Membuat Masker Daun Ketumbar!

Saat pertanyaan pertama dilontarkan oleh jurnalis BBC, "apakah kamu memaafkan ayahmu?"

Sambil menahan air mata yang terlihat akan menetes di matanya, Nada menjawab ia memaafkan perbuatan ayahnya selama ini.

"Ya, Karena dia juga manusia. Semua manusia bisa berbuat kesalahan," ujar remaja perempuan asal Indonesia tersebut.

Nada Fedulla ikut dihukum karena dosa-dosa sang ayah yang menjadi mantan kombatan ISIS di Suriah.

Baca Juga: 30 Jam Dilahirkan, Bayi di Wuhan Ini Positif Terinfeksi Virus Corona 'Kami Harus Waspada Penularan Dari Ibu Ke Anak Bisa Terjadi'

Ayah Nada membawa keluarganya termasuk san nenek ke tempat konflik di Suriah pada tahun 2015 silam.

Saat itu dirinya masih duduk di bangku Pendidikan dan memiliki cita-cita untuk menjadi seorang dokter.

Namun impiannya sirna, saat tiba-tiba sang ayah memintanya untuk berhenti bersekolah dan mengikuti sang ayah ke tempat yang jauh.

Bahkan anak anggota ISIS itu tak tahu sang ayah termasuk salah satu teroris yang paling berbahaya di dunia saat ini.

Baca Juga: Kapal Pesiar Mewah Ini Tiba-tiba Berubah Jadi 'Kamp Konsentrasi Penuh Aura Kematian' Bagi para Penumpangnya, 64 Orang Terinfeksi Corona Sementara 3700 Orang Masih Terjebak, Pria Tua Ini Jadi Sumber Petaka

"Sebelumnya, saya tidak tahu ayah akan membawa kami ke sini," sebut Nada saat ditanya mengenai kemana sang ayah akan membawa dirinya pada tahun 2015 silam.

Saat dirinya mengetahui sang ayah menghabiskan harta benda di Indonesia untuk modal datang ke Suriah dan bergabung dengan organisasi teroris ISIS, Nada pun terpukul.

Namun dirinya tak bisa berbuat banyak, bahkan anggota keluarga yang lain pun sama dengan dirinya yang tak bisa berbuat banyak.

Ternyata pilihan sang ayah memang salah, keluarga kecil itu dibawa ke situasi dimana banyak orang dipenggal di tengah jalan dan masih ada ribuan kekejaman yang lain.

Baca Juga: Ini 5 Jenis Makanan yang Bisa Cegah Kanker Payudara, 'Pembunuh' Nomor 1 Wanita Indonesia

Melihat pilihan yang telah ditempuh oleh ayahnya adalah sebuah kesalahan, sang ayah pun sempat meminta maaf pada dirinya namun tetap saja tak merubah apapun.

Kini sang ayah telah dipenjara atas keikut sertaannya sebagai anggota teroris ISIS di sana.

Melansir dari Youtube BBC News Indonesia, "Ini adalah hal gila yang pernah saya lakukan dalam hidup saya,"

"Saya membawa seluruh keluarga saya ke Suriah," tandas Ayah Nada saat diwawancarai BBC News dari balik jeruji besi.

Baca Juga: Kasus WO Bodong Pandamanda: Pengantin Ini Dibuat Malu Karena Gedung Resepsi Kosong Melompong, Pelaku Punya Rumah Senilai Rp1,2 Miliar, hingga Pelaku Enak-enakan Tidur Saat Dimintai Tanggung Jawab

Kini Arief Fedulla telah mengakui kesalahannya memberikan segala yang ia punya termasuk harta benda dan keluarga untuk datang dan ikut serta di dalam organisasi terlarang ini.

Saat ditanya oleh wartawan, "apakah pemerintah Indonesia dan rakyat Indonesia akan membawamu pulang?"

Arief Fedulla pun hanya terpaku dan terdiam sesaat mengingat segala perbuatanya yang telah ia lakukan hampir 3 tahun terakhir.

Dirinya mengaku tak mengetahui atas hal tersebut.

Baca Juga: Negara Tetangga Indonesia Ini Sudah Naikkan Status Wabah Corona ke Oranye, Seperti Mengulang Sejarah Kala Penyakit 'Kakak' Corona Hantui Negara Tersebut

"Tidak ada satu orang pun dari Indonesia yang mendatangi saya dan berbicara dengan saya. Tidak ada satu orang pun," ujar Arief Fedulla.

Kini nasib satu keluarga termasuk terduga teroris dan keluarganya itu tak mengetahui apa yang harus ia lakukan di sana.

Bahkan status kewarganegaraannya pun mereka tak tahu masih dianggap sebagai WNI ataupun akan segera dicabut seperti wacana yang santer terdengar.

Nada Fedulla hanya salah satu dari banyak gadis dan anak-anak yang menjadi korban perbuatan orang tua mereka.

Baca Juga: Indonesia Dilema Impor Bawang Karena Corona, Harusnya Petani Millenial Seperti Sosok Ini 'Didorong Lagi' Supaya Berhasil Produksi Bawang, Ini Kiprahnya

Bocah-bocah yang kemungkinan ada puluhan atau bahkan ratusan itu menunggu jawaban dari Istana mengenai keadaan mereka kedepan dan status mereka.

Pertanyaan terakhir yang diajukan oleh wartawan BBC pada Nada, "Apa Kamu Ingin Pulang (ke Indonesia) ?"

Dengan berlinang air mata gadis remaja itu menjawab dengan cepat, "Ya, Saya sangat lelah di sini. Jadi... saya akan sangat berterima kasih jika ada orang yang..."

"Memaafkanmu?" tambah wartawan BBC.

Baca Juga: Berusia 1 Bulan, Bayi Laki-laki Syahnaz Sadiqah Sudah Disunat: Usia Berapa Idealnya Anak Laki-laki Disunat?

"Ya," jawab Nada Fedulla sambil menangis dan mengusap air mata.

(Andreas Chris Febrianto Nugroho)

Artikel ini telah tayang di Sosok.Grid.ID dengan judul Kisah Nada Fedulla, Gadis Asal Indonesia Dipaksa Ayahnya Putus Sekolah Demi Bergabung Dengan ISIS di Suriah: Saya Tak Tahu Ayah Akan Bawa Kami ke ISIS

Artikel Terkait