Penulis
Intisari-Online.com - Makin canggih, selada pun telah berhasil ditanam diStasiun Luar Angkasa Internasional ( ISS).
Ilmuwan menyebut selada yang ditanam di Stasiun Luar Angkasa Internasional ( ISS) sepanjang 2014 hingga 2016 sama bergizinya dengan yang dibudidayakan di Bumi.
Kabar ini dapat memberikan solusi bahan pangan bagi manusia saat melakukan misi-misi luar angkasa selanjutnya.
Benih selada merah pertama dikirim ke ISS sebagai bagian dari percobaan untuk melihat apakah budidaya di luar angkasa memang memungkinkan.
Selanjutnya astronot akan menumbuhkan dan memakan selada tersebut sebagai eksperimen yang diberi nama Vegetable Production System Experiment atau Veggie.
" Selada bisa tumbuh. Mereka memposting fotonya dan memakan selada dengan burger keju dan taco yang mereka buat dari bahan yang tersedia," kata Christina Khodadad dari Badan Antariksa Amerika ( NASA), seperti melansir Newsweek, Sabtu (7/3/2020).
Untuk menguji perbedaan dengan selada yang ditanam di Bumi, sampel yang ditumbuhkan di ISS, dibekukan dan dikirim kembali ke Bumi.
Sementara itu, sebagai perbandingan tim ilmuwan juga menumbuhkan selada dalam kondisi yang sama dengan ISS di Bumi.
Analisis selada yang ditanam di ISS menunjukkan sebagian besar nilai gizinya sama dengan selada yang ditanam di Bumi.
Ilmuwan juga tidak menemukan adanya jenis bakteri yang menyebabkan penyakit pada manusia seperi Escherichia coli dan Salmonella.
Namun masalah terbesar menanam tanaman di luar angkasa adalah mengantarkan air, oksigen, dan nutrisi ke akar.
Sebab, gaya berat mikro pada air dan oksigen tak tercampur dengan baik. Akan tetapi, dengan sistem pertumbuhan tanaman yang tepat, para ilmuwan mengungkapkan selada dan jenis tanaman lainnya dapat ditanam di mana saja, termasuk di Bulan dan Mars.
Khodadad mengatakan pentingnya memahami bagaimana menanam berbagai varietas ini. Para astronot di ISS juga terus mempelajari dan menguji menumbuhkan tanaman lain, seperti paprika dan tomat dalam beberapa waktu ke depan.
"Kami berharap segera mencapai titik di mana para astronot dapat memilih tanaman yang ingin mereka tanam," papar Khodadad.
Bahan Makanan untuk Astronot
Selama ini, sebagian besar makanan yang dimakan oleh astronot di ISS diproses dan dikemas terlebih dahulu. Namun seiring waktu makanan yang disimpan ini mulai kehilangan kualitas dan gizi.
Ini bukan masalah bagi para astronot yang berada di ISS karena makanan dari Bumi dipasok secara teratur.
Hanya saja untuk perjalanan luar angkasa panjang, seperti Bulan atau Mars, masalah nutrisi ini bisa jadi masalah.
"Jalan satu-satunya untuk memberikan nutrisi kepada kru untuk misi luar angkasa yang panjang adalah melengkapi diet dengan produk segar," tambah Gioia Massa dari Kennedy Space Center.
Selada yang ditumbuhkan akan memberikan tambahan vitamin dan nutrisi, rasa, tekstur dan variasi untuk makanan kemasan.
Menanam tanaman juga memberikan manfaat psikologis ketika astronot jauh dari rumah.
Selain itu, apabila ingin melakukan kolonisasi luar angkasa, pertumbuhan tanaman akan sangat penting untuk membangun tingkat keberlanjutan kehidupan manusia.
Selain menyediakan makanan, tanaman dapat memainkan peran dalam sistem pendukung kehidupan di masa depan yang dibutuhkan untuk misi jangka panjang.
Dalam studi yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Plant Science ini mengungkapkan tanaman menghasilkan oksigen, serta menghilangkan dan memperbaiki karbon dioksida, yang sangat penting dalam sistem tertutup seperti ISS, Bulan, atau fasilitas di Mars nantinya.
Kontributor Sains, Monika Novena
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Astronot Panen Selada di Stasiun Luar Angkasa, Amankah Dikonsumsi?"